REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma (Persero) Tbk memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) menjadi Rp 547 miliar dari semula Rp 1,989 triliun. Pemangkasan belanja modal ini untuk memperbaiki kinerja di tengah pandemi Covid-19.
"Anggaran capex dikurangi Rp 1,442 triliun dari semula Rp 1,989 triliun menjadi Rp 547 miliar," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo di Jakarta, Selasa (21/4).
Ia mengemukakan bahwa sejak periode 2017-2019, capex perseroan cenderung meningkat. Pada 2017, anggaran capex perseroan sebesar Rp 788 miliar, kemudian naik pada tahun berikutnya menjadi Rp 1,352 triliun, dan pada 2019 naik menjadi Rp 2,534 triliun.
Pada 2020, ia juga menyampaikan, perseroan bakal menurunkan jumlah pinjaman berbunga secara bertahap seiring penurunan belanja modal tahun ini. "Pada 2020, jumlah pinjaman berbunga akan diturunkan sebesar Rp 837 miliar, menjadi Rp 7,429 triliun," paparnya.
Kemudian, pihaknya juga akan memotong anggaran beban usaha tahun ini menjadi Rp 3,554 triliun dari sebelumnya Rp 3,762 triliun. Kendati demikian, Verdi optimistis target pendapatan tercapai seiring dengan dukungan perusahaan untuk menangani pandemi Covid-19 dalam bidang logistik obat, alat kesehatan dan layanan kesehatan.
"Target pendapatan sebesar Rp 11,7 triliun pada 2020 akan tercapai," ucapnya.