Rabu 22 Apr 2020 16:07 WIB

Update Positif Corona 7.418 Orang, Sembuh 913, Meninggal 635

Ada 38 laboratorium memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan PCR Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 283 orang dalam 24 jam terakhir. Artinya, total pasien positif Covid-19 di Indonesia per hari ini sebanyak 7.418 orang. 

Selain itu, terjadi penambahan pasien yang sembuh sebanyak 71 orang sejak Selasa (21/4) sampai Rabu (22/4) sehingga jumlah pasien sembuh sampai saat ini sebanyak 913 orang. Di sisi lain, terdapat penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak 18 orang dalam satu hari terakhir. 

Baca Juga

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 635 orang. Artinya, rasio kematian terhadap jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 di Indonesia sebesar 8,56 persen. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyebutkan, saat ini terdapat 38 laboratorium yang memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan PCR Covid-19. Angka ini akan terus bertambah seiring reagen infeksi virus corona yang didatangkan dari luar negeri. 

Sementara itu, jumlah spesimen yang sudah diperiksa di Indonesia sejak kasus Covid-19 pertama kali muncul sebanyak 55.732 spesimen dari 47.361 orang. Seperti diketahui, satu pasien terduga atau yang sudah positif Covid-19 bisa melewati lebih dari satu kali pemeriksaan PCR. 

Pemerintah juga merilis jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19, yakni sebanyak 193.571. Yurianto menyebutkan, sebagian besar dari ODP sudah selesai melewati masa pemantauannya. 

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di seluruh Indonesia saat ini sebanyak 17.754. PDP inilah yang akan diprioritaskan menjalani tes PCR Covid-19. 

Yurianto kembali meminta masyarakat untuk menahan diri dari bepergian atau menempuh perjalanan yang tidak mendesak. Ia meminta masyarakat untuk tetap produktif di dalam rumah tanpa bepergian, apalagi mudik ke kampung halaman. 

"Jangan mudik. Pastikan kita tidak tertular dan tidak menulari karena perjalanan kita tidak aman. Akan sangat mungkin kita bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang tanpa gejala atau gejala ringan saat di kendaraan, di stasiun, rest area, atau toilet umum di sepanjang perjalanan," ujar Yurianto. 

Seseorang yang sebenarnya positif Covid-19, menurut Yurianto, bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit apa pun. Artinya, siapa pun, termasuk diri sendiri, memiliki peluang berperan sebagai carrier yang bisa menularkan infeksi virus kepada orang-orang di sekitarnya. 

"Ini berpotensi untuk menulari keluarga di kampung," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement