Kamis 23 Apr 2020 07:37 WIB

Kasus PDP Covid-19 di Garut Melonjak

Sesuai prediksi, akan terjadi peningkatan kasus PDP di minggu ke-3 April 2020.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tes corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Tes corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mencatat, terdapat 10 kasus baru pasien dalam pengawasan (PDP) pada Rabu (22/4). Alhasil, total PDP di Garut hingga Rabu malam tercatat 45 kasus. 

Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat mengatakan, ditemukannya 10 PDP dalam satu hari itu merupakan capaian tertinggi selama pandemi Covid-19 di wilayah tersebut. Menurut dia, penigkatan jumlah PDP sudah diperkirakan oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut.

"Sesuai prediksi, akan terjadi peningkatan kasus PDP di minggu ke-3 April 2020. Tentunya temuan ini merupakan angka tertinggi sejak ditemukan kasus PDP di Kabupaten Garut," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis (23/4).

Ricky menyebutkan, 10 PDP itu ditemukan di tujuh kecamatan Kabupaten Garut, yaitu Banyuresmi, Karangpawitan, Leles, Garut Kota, Pamulihan, Kersamanah, dan Tarogong Kidul. Sementara satu orang berasal dari Surabaya. 

Ia menambahkan, seorang PDP juga dilaporkan meninggal dunia pada Rabu pagi. Namun, setelah dilakukan penelusuran tim surveilans, PDP tersebut meninggal akibat penyakit penyerta lainnya berupa dugaan gangguan ginjal, diabetes mellitus, gangguan persarafan, dan peradangan otak. "Jenazah PDP tersebut telah dilakukan tata laksana sesuai protokol kesehatan dan dimakamkan di kampung halamnnya," kata dia.

Dengan kejadian itu, tercatat sebanyak tujuh PDP meninggal dunia dari total 45 kasus PDP. Sementara itu, 11 PDP masih menjalani perawatan.

Ihwal pasien positif Covid-19, Ricky mengatakan, jumlah kasus yang terkonfirmasi melalui tes swab berjumlah empat orang. Dua pasien masih dalam perawatan di RSUD dr Slamet, satu orang melakukan isolasi mandiri di rumah, dan satu orang meninggal dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement