REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan, Ramadhan. Setiap Muslim diwajibkan untuk berpuasa, diawali dengan menyantap hidangan di waktu sahur dan berbuka di kala Adzan Maghrib berkumandang.
Namun sudahkah kita mengetahui seperti apa cara Rasulullah SAW menikmati santapan sahur dan hidangan di waktu berbukanya? Pengajar di Ma'had Daarussunnah Bekasi, Ustaz Muhammad Azizan, Lc menjelaskan, Nabi Muhammad SAW senantiasa mengakhirkan makan sahur, dan ini diisyaratkan oleh beberapa riwayat.
Dalam hadis riwayat Bukhari disebutkan, "Zaid bin Tsabit berkata, 'Aku pernah makan sahur bersama Nabi SAW, lalu beliau pun menegakkan sholat Subuh, lalu Anas Bin Malik bertanya, 'berapa (kira-kira) jarak antara kumandang adzan (Subuh) dengan makan sahur beliau?' , Zaid Bin Tsabit menjawab, '(sekitar) kadar bacaan 50 ayat'."
Soal makanan yang dikonsumsi Rasulullah SAW, Ustaz Azizan memaparkan, Rasulullah tidak pernah mengkhususkan makanan tertentu untuk dimakan di waktu sahur. Hanya saja beliau bersabda, "Sebaik-baiknya makanan sahur seorang mukmin adalah kurma." (HR. Abu Dawud, no.2.345)
Sementara itu, dalam hal berbuka, Rasulullah SAW selalu menyegerakan berbuka puasa ketika memang telah datang waktunya). Sebagaimana Sabda Nabi SAW, "Manusia senantiasa berada di atas kebaikan selama mereka senantiasa menyegerakan berbuka." (HR. Bukhori, no.1.957 dan Muslim, no.1.098).
Dalam riwayat lainnya, Allah ta'ala berfirman dalam hadis qudsi, "Sesungguhnya hamba yang paling Aku cintai adalah ia yang menyegerakan berbuka (ketika datang waktunya)". (HR. At-Tirmidzi)
"Adapun apa yang beliau konsumsi ketika berbuka, maka beliau pun tidak pernah mengkhususkan makanan tertentu di waktu berbuka puasa. Namun beliau memberikan panduan tentang apa yang seharusnya kita konsumsi ketika berbuka puasa," kata Ustaz Azizan.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Salman bin 'Amir Ad-Dhobby, Nabi SAW bersabda, "Jika salah seorang kalian berbuka, hendaklah ia berbuka dengan kurma, kalau ia tidak mendapatkannya hendaklah ia berbuka dengan air putih, karena sesungguhnya ia suci lagi mensucikan". (Dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)