Kamis 23 Apr 2020 17:48 WIB

BKPM Akui Sulit Capai Target Realisasi Investasi Tahun Ini

Bila wabah menyebar hingga pertengahan Juni, realisasi investasi diprediksi Rp 855 T.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku sulit mencapai target realisasi investasi tahun ini. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan realisasi investasi 2020 bisa mencapai Rp 886 triliun.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku sulit mencapai target realisasi investasi tahun ini. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan realisasi investasi 2020 bisa mencapai Rp 886 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku sulit mencapai target realisasi investasi tahun ini. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan realisasi investasi 2020 bisa mencapai Rp 886 triliun. 

"Target tersebut bisa dicapai, kalau kondisi negara kita nggak kena Covid-19," ujar Bahlil dalam rapat virtual bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Jakarta, pada Kamis, (23/4). Maka, kata dia, BKPM menyiapkan tiga formulasi. 

Baca Juga

Pertama, jika kondisi aman terkendali, target Rp 886 triliun dapat tercapai. Kedua, bila wabah ini menyebar hingga pertengahan Juni, maka realisasi investasinya sebesar Rp 855 triliun. 

"Tapi kalau Covid-19 berlangsung sampai Juli atau Agustus, maka target kita revisi menjadi Rp 817 triliun. Angka-angka ini sangat optimistis, nggak apa-apa supaya jadi cambuk buat BKPM agar lebih fokus," ujar Bahlil. 

Hanya saja, ujar dia, bila sampai Agustus, penyebaran Covid-19 belum mereda, maka target realisasi harus direvisi lagi. "Direvisi hingga di bawah Rp 800 triliun," tegasnya.

Bahlil menjelaskan, penentuan angka target di atas bukan asal tebak melainkan sudah diperhitungkan. Ia menyebutkan, angka tersebut merupakan kalkulasi dari tiga hal. 

"Pertama investasi existing yang sudah jalan 60 sampai 70 persen di Tanah Air. Kedua, investasi yang sudah siap realisasi namun ditunda karena Covid. Ketiga, yang sedang running, uangnya sudah ada tapi belum mulai," jelasnya. 

Kini, kata Bahlil, BKPM tetap fokus mengejar realisasi investasi di tengah pandemi ini. "Salah satunya, kita lakukan komunikasi langsung dengan investor dari dalam maupun luar negeri lewat video conference," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement