REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga yang terpapar virus corona (Covid -19), baik yang positif, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG), maupun meninggal dunia, terus bertambah. Bahkan, setiap kelurahan di Kota Depok sudah menjadi daerah bersebarnya virus Corona.
"Semua kecamatan di Kota Depok sudah menjadi zona merah. Sebanyak 50 kelurahan dari 63 di Kota Depok sudah masuk zona merah Covid-19," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/4).
Untuk itu, Idris mengajak masyarakat Depok mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan berdiam di rumah serta mengunakan masker. "Dengan hormat dan kasih sayang, untuk tidak berkerumun, juga manfaatkan Ramadhan di rumah masing-masing. Jelang buka puasa tidak kerumunan dan manfaatkan dzikir dan tadarus," katanya.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok menyampaikan informasi perkembangan penyebaran virus corona (Covid-19) pada Jumat (24/4). Korban terus bertambah. Tercatat sudah 18 orang meninggal dunia dan 239 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Alhamdulillah yang berhasil sembuh juga bertambah menjadi 22 orang," ujar juru bicara (jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/4).
Menurut Dadang, pasien dalam pengawasan (PDP) juga terus meningkat. Kini jumlahnya mencapai 996 orang dengan 232 orang selesai pengawasan serta 764 orang masih dalam pengawasan. Jumlah orang tanpa gejala (OTG) mencapai 892 orang. Sebanyak 74 orang selesai pemantauan, sedangkan 818 orang masih dalam pemantauan.
Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.638 orang. Yang selesai dipantau sebanyak 776 orang, sementara dalam pemantauan sebanyak 1.862 orang.