Sabtu 25 Apr 2020 02:30 WIB

Laode: Kolonial dan Milineal Sama Saja Sifatnya

Janganlah anak-anak muda milenia ini teracuni kepalanya dengan conflict of interest.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus Yulianto
Laode Muhammad Syarif
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Laode Muhammad Syarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menilai, terdapat persamaan antara milenial dan kolonial. Hal tersebut ia sampaikan menanggapi persoalan konflik kepentingan yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.

“Ternyata milenial dan kolonial itu sama saja sifatnya. Kalau sudah uang, lupa segalanya. Oleh karena itu, kita berharap ketika kita dalam keadaan susah, kita hindari konflik kepentingan,” kata Laode dalam sebuah diskusi secara daring, Jumat (24/4).

Awalnya, Laode menyangsikan, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19. Menurutnya, salah satu pasal dalam Perppu tersebut menimbulkan konflik kepentingan.

“Menyangkut Covid-19 dan Perppu yang dikeluarkan oleh Presiden yang pada Pasal 27 seakan-akan memberikan imunitas yang enggak bisa dituntut perdata, pidana dan bukan subjek untuk diPTUNkan selama pejabat itu mengeluarkannya dengan niat baik,” katanya.

Menurut Laode, “Niat Baik” memiliki banyak makna. Ia pun mencontohkan, bila dirinya hendak membantu kampung tertentu tentu berlandaskan niat baik. Namun, lanjut dia, tak menutup kemungkinan dirinya akan mendahulukan kampungnya terlebih dulu dibanding kampung tetangganya.

“Saya dahulukan dulu keluarga dekat saya dibandingkan sebelah. Ini sebenarnya sesuatu peraturan yang harus segera diubah menurut saya. Karena ini akan menimbulkan moral hazard yang sangat berbahaya,” tegas Laode.

Terlebih, dana yang digelontorkan untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp 405, 1 triliun. Ia pun kembali memberi contoh konflik kepentingan staf khusus Presiden yang sedang ramai diperbincangkan

“Contohnya ada adik Andi Taufan. Itu contoh menyurati camat, agar bisa orang2 perusahannya bisa membantu  mereka. Saya menghargai sekarang dia telah mengundurkan diri. Termasuk siapa yang Ruangguru (Belva) dia mengundurkan diri. Jadi, janganlah anak-anak muda ini teracuni kepalanya dengan conflict of interest,” tegas Laode.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement