REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) menginginkan para pesepak bola tidak diistimewakan terkait rencana tes Covid-19 skala besar. Sebab, AFE berpendapat masih banyak sektor yang memerlukan tes tersebut.
"AFE ingin menggarisbawahi bahwa para pesepak bola telah menjelaskan perihal kelompok-kelompok lain di masyarakat yang lebih memerlukan tes dan akses ke perlengkapan kesehatan dibanding mereka," demikian pernyataan AFE seperti dikutip Reuters, Jumat (24/4).
"Sebagai pekerja, para pesepak bola akan melakukan apa pun yang diminta klub-klub mereka sepanjang itu tidak berisiko, yang kami yakini penting bagi pemerintah untuk memberikan kejelasan mengenai tes tersebut," tambahnya.
Kompetisi sepak bola di Spanyol telah dihentikan sejak Maret, meski operator liga telah mengirim protokol kepada klub-klub dua divisi teratas yang mencakup syarat-syarat untuk dimulainya kembali latihan.
Dalam syarat-syarat tersebut diketahui terdapat kewajiban melakukan tes Covid-19 kepada para pemain dan staf. Para pemain juga diwajibkan hidup dalam isolasi dan terpisah dari keluarga mereka.
Presiden Liga Spanyol Javier Tebas telah mengatakan pertandingan-pertandingan tanpa penonton dapat dimulai kembali pada 29 Mei, 7 Juni, atau 28 Juni. Bagi Liga Spanyol, penting untuk menyelesaikan 11 putaran tersisa musim ini untuk menghindarkan diri dari potensi kerugian sebesar satu miliar euro.
Menteri Olahraga Spanyol Jose Manuel Rodriguez Uribes pada Jumat merilis pernyataan berisi panduan rencana agar para atlet profesional dapat kembali bekerja. Dalam pernyataan itu para atlet dari dua divisi teratas sepak bola dan bola basket dapat kembali berlatih penuh pada 18 atau 25 Mei.
Spanyol merupakan negara dengan jumlah orang meninggal dunia akibat Covid-19 terbanyak peringkat ketiga di Eropa dengan 22.524 korban jiwa. Meski demikian angka kematian pada Jumat berada di titik terendah dalam rentang waktu lebih dari sebulan.