REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua PP NU Care-LazisNU, Achmad Sudrajat menuturkan, PBNU sudah memerintahkan kepada seluruh masyarakat untuk segera mempercepat pembayaran zakat maal dan zakat fitrah. Dia mengatakan, dalam kondisi pandemi sekarang ini, pembayaran zakat di awal memang lebih diutamakan.
"Afdhol-nya memang di akhir, tetapi kondisi sekarang seperti ini, banyak yang membutuhkan, maka afdholnya pembayaran zakat dilakukan di awal, karena untuk memenuhi kebutuhan para kaum dhuafa, agar mereka bisa bersuka cita melewati Ramadhan," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (26/4).
LazisNU, lanjut Sudrajat, juga telah memberi instruksi kepada seluruh cabang di daerah untuk segera menyiapkan perangkat dalam rangka penyambutan pembayaran zakat fitrah dan maal di awal bulan. Beberapa langkah pun digencarkan untuk mempercepat pengumpulan zakat.
"Untuk percepatan penyerapan zakat ini, kami menggunakan influencer-influencer dan teman-teman yang memiliki jejaring banyak. Misalnya Deddy Corbuzier, dia bagian dari influencer kami. Dan juga Ari Lasso meski dia nonmuslim tetapi dia membantu kita untuk menyosialisasikan zakat fitrah itu," ucap dia.
Selain itu LazisNU juga menggunakan jejaring media televisi untuk mengkampanyekan pembayaran zakat di awal Ramadhan. "Semoga ini bisa menjadi penguatan hasil zakat maal dan zakat fitrah. Kami juga menggunakan platform jual-beli online, perbankan, dan crowdfunding kita. Sudah mulai ada yang zakat tetapi masih sedikit," tutur dia.
Sementara itu, Ketua Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu), Hilman Latief setuju dengan percepatan pembayaran zakat di awal Ramadhan. Menurutnya tidak ada yang salah dengan percepatan tersebut. Dia juga telah mengimbau untuk segera mempercepat pembayaran zakat.
"Kita sudah siap menampung, dan sudah disampaikan juga bahwa untuk pembayarannya bisa dari sekarang. Termasuk juga untuk yang lainnya seperti infak dan sedekah itu bisa didahulukan karena kita sekarang dalam situasi yang berat," ujarnya.
Hilman menjelaskan, dana LazisMu untuk 6 bulan ke depan itu sebetulnya sudah dipakai pada bulan ini. Ribuan paket yang telah digelontorkan merupakan hasil konversi program-program yang diarahkan untuk masa darurat sekarang ini di mana ada kebutuhan besar terhadap pangan. "Kita sudah mengkonversi program-program dan dana yang kita pegang," ucapnya.
Menurut Hilman, ketika dana zakat itu masuk, maka ritme penggunaan dana bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama rentang waktu tertentu. "Krisis ini kan berbulan-bulan. Jadi ketika dana itu masuk, bukan untuk dibagikan langsung saat ini," paparnya.
Hilman juga mengakui, tidak mudah saat ini bagi lembaga filantropi Islam untuk mendapatkan dana zakat dari publik. Sebab kondisi sosial ekonomi saat ini sedang sulit. LazisMu di tingkat nasional telah menggelontorkan Rp 9 miliar untuk membantu penanganan Covid-19.
"Sumbangan yang masuk itu baru Rp 5 miliar. Memang ini jadi menombok ya, dalam pengertian menggunakan alokasi dana yang lain untuk Covid-19 ini. Kita akan coba menggunakan amunisi lain untuk itu. Situasi yang berat memang. Semua sektor. Pabrik-pabrik ditutup, yang punya usaha tutup, padahal mereka biasanya bayar zakat," tutur dia.