REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Legenda Manchester United (MU) Roy Keane menyatakan tidak memiliki banyak kesamaan dengan rekan satu timnya saat akhir kariernya di Manchester United. Ia berjuang untuk memahami ejekan orang-orang seperti Wayne Rooney dan Rio Ferdinand.
Keane menjadi saksi atas keluar-masuknya pemain di Old Traffod selama 12 tahun. Bersama Sir Alex Ferguson, keduanya sukses membawa tujuh gelar Liga Primer Inggris, empat trofi Piala FA, dan satu trofi Liga Champions bagi MU.
Namun, mantan kapten MU ini mengakui, ia tidak memiliki jalur yang sama dengan generasi pemain yang baru. "Ruang ganti selalu berubah karena setiap musim panas akan ada satu atau dua wajah baru yang masuk," kata Keane dilansir dari laman Sky Sports, Senin (27/4).
Keane mengakui terbiasa dengan dinamika yang terjadi saat itu. Apalagi, selalu ada energi bagus yang bisa membantunya memenangkan trofi. Sampai pada akhir kariernya, pemain seperti Wayne Rooney, Rio Ferdinand, Darren Fletcher, dan John O'Shea bergabung.
"Namun, menjelang akhir karier, saya ingat dengan beberapa pemuda ini. Saya tidak mengerti dengan lelucon dan humor mereka. Saya hampir tidak pernah bicara dengan mereka," kata Keane.
Keane tidak mengerti mengapa tidak bisa cocok dengan para pemain muda saat itu. Tidak hanya dari segi obrolan, keadaan di ruang ganti pun berubah. "Mereka bukan untuk saya dan permainan berubah. Saya melihat ruang ganti selepas latihan dan mereka akan menggunakan telepon mereka. Mungkin saya sudah tua dan sedikit pemarah, tetapi saya tidak mengerti," katanya.
Meski secara kepribadian Keane tidak cocok, Manchester United tetap menjadi tim yang sangat bagus. Menurut dia, ketidakcocokan itu hanya dari segi kepribadian. "Saya profesional dan mereka adalah pemain yang sangat bagus. Jadi, saya senang bermain dengan mereka. Namun, dalam hal bersenang-senang atau sekadar nongkrong, tentu tidak," katanya.