REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap berupaya melakukan langkah cepat untuk mencegah penularan Covid-19 dari pemudik. Terutama dengan melakukan tracing terhadap mereka yang diketahui positif Covid-19.
Salah satu yang saat ini menjadi perhatian serius, adalah delapan warga Cimanggu yang pernah satu perjalanan menggunakan mobil travel dengan warga yang meninggal dunia. "Korban yang meninggal adalah seorang perempuan warga Cimanggu yang sebelumnya dilaporkan sakit, namun meninggal di RSUD Cilacap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, Senin (27/4).
Korban ini, merupakan korban meninggal pada masa awal Covid 19 mulai ditemukan di Cilacap. Kepastian korban meninggal karena Covid, dipastikan setelah hasil test swab almarhumah keluar. Korban merupakan seorang mahasiswi dari luar daerah.
Berdasarkan data tersebut, petugas Dinas Kesehatan melakukan tracing dan mendapati ada 8 orang saudaranya yang menjemput korban di perantauan dengan menggunakan mobil travel. "Terhadap delapan orang ini kita telah melakukan rapid test, dan hasilnya ternyata positif," katanya.
Sejauh ini, petugas tidak menemukan adanya gejala pada ke-8 orang tersebut. "Mereka semua masuk dalam kategori OTG (orang tanpa gejala). Namun karena dikhawatikan bisa menularkan, maka seluruhnya kami minta untuk isolasi mandiri,'' katanya.
Lebih dari itu, dia menyebutkan, petugasnya telah mengambil sampel swab ke delapan orang tersebut dan mengirimkan sampelnya ke laboratorium. "Kita saat ini masih menunggu hasil test swab," katanya.
Mengenai pemudik yang masuk Cilacap, data di gugus tugas Covid-19 Cilacap menyebutkan ada sebanyak 54.116 perantau yang telah mudik. Pramesti menyebutkan, para pemudik ini saat ini masuk dalam katgeori ODP dan harus secara disiplin melakukan isolasi mandiri.