REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jalur Gaza membuka kembali restoran dan kedai kopi untuk umum selama bulan suci Ramadhan. Pembukaan toko dilakukan setelah tidak ada kasus baru Covid-19 yang dilaporkan selama sepekan.
Dilansir dari laman Telesure Selasa (28/4), menurut pihak berwenang dari Kementerian Ekonomi Gaza, pembukaan toko-toko akan disertai dengan langkah-langkah ketat untuk mencegah gelombang infeksi baru covid-19. Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam biasanya pergi ke jalan-jalan pada malam hari.
Langkah-langkah pembatasan termasuk penutupan masjid, gereja, sekolah, universitas dan pasar. Kendati demikian, menurut media setempat, sebagian besar penduduk tidak semuanya menaati instruksi yang diberlakukan, dan mereka beredar di jalanan secara normal.
Hingga saat ini, wilayah tersebut memiliki 17 orang yang terinfeksi virus corona. Dari jumlah tersebut, 10 orang telah sembuh, dan tidak ada lagi kematian yang telah dicatat.
Sebanyak tujuh orang lainnya yang terinfeksi masih dalam pemulihan diisolasi di pusat karantina di perbatasan dengan Mesir.
Keputusan untuk membuka kembali restoran dan kedai kopi di Gaza selama bulan Ramadhan, turut bertepatan dengan pelonggaran pembatasan di beberapa negara Muslim di wilayah tersebut.