Komisi IX DPR RI Evaluasi Program Belajar dari Rumah TVRI

Mayoritas program BDR ini hanya terpusat di Pulau Jawa.

Selasa , 28 Apr 2020, 16:35 WIB
Seorang murid sekolah dasar (SD) belajar melalui siaran streaming TVRI di rumahnya.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Seorang murid sekolah dasar (SD) belajar melalui siaran streaming TVRI di rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama TVRI membahas evaluasi program Belajar dari Rumah (BDR), pada Senin (27/4). Program yang sudah ditayangkan sejak Senin (13/4) merupakan sebuah upaya untuk memudahkan akses pembelajaran bagi pelajar di seluruh pelosok Indonesia. Mengingat sejak pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar di sekolah ditiadakan.

"Hal ini sangat bermanfaat terutama untuk siswa di daerah 3T yang memiliki kesulitan sinyal internet,” tegas Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Senin (27/4).

Namun demikian, Hetifah menekankan, pentingnya pendataan mengenai jumlah penonton di daerah. Menurutnya, paparan yang diberikan oleh TVRI menunjukkan bahwa jumlah penonton masih terpusat di Pulau Jawa dan belum tersebar secara merata ke pulau lainnya di Indonesia. Untuk Kalimantan sendiri hanya diwakilkan oleh Banjarmasin. 

"Oleh karena itu, akan baik sekali apabila TVRI dapat memberikan keterangan mengenai berapa banyak penonton yang mengakses program BDR dari berbagai daerah di luar Jawa. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa para pelajar kita di daerah 3T juga menikmati tayangan pendidikan seperti pelajar di daerah lain,” ungkapnya.