Rabu 29 Apr 2020 21:49 WIB

Wali Kota Depok: Jangan Tergoda Iming-Iming Mengantar Mudik

Petugas sudah sigap melaksanakan pemeriksaan di wilayah perbatasan Jabodetabek.

Wali Kota Depok Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta masyarakat agar tidak tergoda iming-iming pihak tertentu yang bisa mengantarkan mudik ke kampung halamannya. "Jangan sampai merespons para pihak yang menjanjikan dapat mengantarkan mudik ke kota tujuan di luar Jabodetabek," kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/4).

Ia meminta warga Depok mentaati larangan mudik sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). "Kepada seluruh warga Depok untuk mengikuti pengaturan pemerintah dimaksud, dengan tidak melaksanakan mudik," katanya.

Baca Juga

Menurut dia, saat ini petugas sudah sigap melaksanakan pemeriksaan di wilayah perbatasan Jabodetabek dan akan mengembalikan ke lokasi keberangkatan di dalam wilayah Jabodetabek.

Sedangkan mengenai pelaksanaan hari pertama masa perpanjangan PSBB Bodebek dan Kota Depok dari  29 April 2020 sampai 12 Mei 2020, Idris meminta seluruh warga mengikuti protokol pemerintah dan PSBB. Langkah itu untuk segera menghentikan penyebaran dan penularan Covid-19 di Kota Depok.

Idris mengatakan, pertimbangan utama perpanjangan PSBB adalah tren kasus terkonfirmasi positif, pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) saat ini masih meningkat. Ia menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya peningkatan kasus adalah penularan melalui transmisi lokal.

Selain itu, banyaknya status PDP berubah status menjadi kasus positif setelah swab PCR-nya dinyatakan positif dan juga masih tingginya pergerakan orang menuju wilayah DKI Jakarta untuk kepentingan pekerjaan sehingga penggunaan moda transportasi publik masih tetap tinggi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement