Ahad 03 May 2020 03:31 WIB

Pasien Covid-19 yang Sembuh Capai 48 Orang

Jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 10 kasus

Kendaraan melintas di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (18/4/2020). Selama masa pandemi COVID-19, sejumlah ruas jalan di Yogyakarta kembali ramai oleh aktivitas warga di luar ruang yang dapat menghambat upaya penanganan penyebaran virus Corona (COVID-19).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Kendaraan melintas di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (18/4/2020). Selama masa pandemi COVID-19, sejumlah ruas jalan di Yogyakarta kembali ramai oleh aktivitas warga di luar ruang yang dapat menghambat upaya penanganan penyebaran virus Corona (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah empat orang sehingga data keseluruhan pada Sabtu sudah 48 orang. "Hari ini empat kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu (2/5).

Dia mengatakan empat pasien yang dinyatakan sembuh adalah pasien kasus 42 laki-laki berusia 46 tahun asal Sleman dan tiga pasien asal Gunung Kidul yakni pasien kasus 58 berusia 74 tahun perempuan, kasus 72 berusia 50 tahun laki-laki, dan kasus 73 berusia 73 tahun perempuan. "Yang sembuh ini pada umumnya telah pulih secara fisik, tanpa keluhan, tetapi masih harus menunggu hasil laboratorium sampai mendapatkan hasil negatif dua kali secara berturut-turut," kata Berty.

Ia mencatat penambahan kasus positif Covid-19 bertambah 10 kasus yang terdiri atas lima pasien asal Gunung Kidul, tiga pasien asal Bantul, dan dua pasien asal Kulon Progo. Pasien positif asal Gunung Kidul empat di antaranya terinfeksi virus Corona dari kluster Jemaah Tabligh yang datang dari DKI Jakarta yakni kasus 107 berusia 67 tahun (perempuan), kasus 108 berusia 48 tahun (perempuan), kasus 113 berusia 33 tahun (laki-laki), kasus 114 berusia 23 tahun (perempuan), serta satu pasien memiliki riwayat perjalanan dari Klaten, Jateng, yakni kasus 109 berusia 44 tahun laki-laki.

Selanjutnya, pasien positif asal Bantul, yakni pasien kasus 110 berusia 39 tahun (perempuan) yang masih dalam penelusuran riwayat kontaknya, dan pasien kasus 115 berusia 51 tahun yang memiliki riwayat perjalanan dari Semarang.

Dua pasien positif asal Kulon Progo, yakni pasien kasus 111 berusia 42 tahun (laki-laki) memiliki riwayat mengikuti Jamaah Tabligh di Gowa dan pasien kasus 112 berusia 23 tahun (laki-laki) pulang dari Pesantren Temboro.

Sebelumnya, Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 DIY, dr Riris Andono Ahmad mengatakan berdasarkan penyelidikan epidemiologi terdapat tiga kluster besar penularan Covid-19 yang ada di DIY.

Ia menjelaskan tiga kluster itu terdiri atas satu kluster di Kabupaten Sleman dan satu kluster di Kabupaten Gunung Kidul yang berawal dari anggota Jamaah Tabligh yang baru pulang dari DKI Jakarta.

Kluster di Kabupaten Sleman tersebar terutama melalui kegiatan pertemuan di tempat peribadatan, sementara kluster di Kabupaten Gunung Kidul disebarkan melalui kontak erat antar kasus. "Kluster kasus di Sleman telah mencapai generasi ketiga. Kluster kasus di Gunung Kidul telah mencapai generasi kelima," kata epidemiolog UGM ini.

Adapun kluster ketiga yakni kluster Jemaah Gereja Protestan Di Indonesia Bagian Barat (GPIB) yang terpusat di Kota Yogyakarta. Kluster tersebut berasal dari rombongan yang pulang dari pertemuan Sinode GPIB yang dilakukan di Hotel Aston, Kota Bogor pada Maret.

Berdasarkan laporan rumah sakit rujukan, Pemda DIY mencatat total orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Sabtu, mencapai 4.861 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan Covid-19 (dengan tes swab) tercatat 888 orang.

Dari jumlah PDP tersebut, 686 orang di antaranya dinyatakan negatif Covid-19, 114 orang positif di mana 48 orang di antaranya sembuh, dan tujuh meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 88 orang dengan empat di antaranya telah meninggal.

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement