REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan seorang Mukmin sejati itu! Semua perkaranya adalah baik semata. Itu tidak terjadi kecuali pada orang Mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu lebih baik baginya. Bila mendapatkan ujian, ia bersabar, dan itu lebih baik baginya" (HR Bukhari-Muslim).
Seorang Mukmin sejati bisa tetap tegar dan sabar dalam situasi paling sulit sekalipun. Justru, melalui situasi sulit itulah ia kian mantap dan yakin bahwa Allah sedang menguji keimanannya.
Dengan ujian itu, ia semakin bahagia. Sebab, ada potensi bagi dirinya untuk lulus sebagai hamba Allah yang sejati.
Ia menyadari, tidak ada satu pun orang saleh yang lepas dari ujian hidup. Bahkan, hal ini sudah ditegaskan Nabi SAW. Semakin tinggi kesalehan seseorang, maka semakin berat ujian yang datang (HR Muslim).
Resep bahagia
Seorang mukmin sejati adalah peraih bahagia sejati. Sebab, tiap keadaan ia sikapi dengan benar. Ketika mendapat kenikmatan, ia bersyukur. Ketika mendapat musibah, ia bersabar.
Rahasianya, karena dia tidak pernah lepas dari mengingat Allah. Semua persoalan hidup ia kembalikan kepada Allah.
Yang Mahamemiliki, Mahamengatur, dan Mahamembagi hanyalah Allah Azza wa Jalla.
Oleh karena itu, tidak sedetik pun seorang Mukmin merasa persoalan hidup adalah bebannya saja. Ia tak pernah merasa kesepian. Ia selalu kembali kepada Allah SWT, Sang Pemilik semua kehidupan ini.
Ia tetap menjalani hidup dengan tenang. Produktivitasnya tidak menurun meski diimpit kesulitan. Terlebih lagi dengan hubungan vertikalnya kepada Sang Pencipta. Ia menatap kehidupan dengan senyum penuh optimisme masa depan, baik masa depan di dunia maupun di akhirat. Itulah zikir seorang hamba yang benar-benar aplikatif!