Pandemi Covid-19 membuat semua sektor usaha melesu. Dampaknya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) serta jumlah karyawan dirumahkan tanpa digaji semakin tinggi. Hal tersebut mendorong Toffin Indonesia berinisiatif menciptakan program pengembangan usaha dari rumah bernama “Homepreneur”. Ini adalah program mencetak wirusaha bagi korban PHK dengan membuat, mengkreasikan, dan memasarkan aneka minuman yang dibuat sendiri dari rumah sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga di masa sulit ini.
Ario Fajar, Head of Marketing Toffin Indonesia, mengatakan, Homepreneur bisa menjadi solusi untuk membantu kondisi keuangan keluarga akibat gelombang PHK. Program tersebut dirancang dengan modul pelatihan yang bisa diaplikasikan langsung oleh banyak orang dari rumah. Ia percaya bahwa selalu ada peluang dalam sebuah krisis. Untuk itu, berbekal 13 tahun pengalaman di industri horeca sebagai specialist beverage maker, pihaknya ingin berbagi ilmu dan mendorong mereka untuk bangkit dari krisis keuangan.
Adapun saat ini peserta yang sudah mendaftar hampir mencapai 700 orang dari seluruh Indonesia namun pihaknya akan fokus ke 200 orang pertama. “Peserta sangat membludak pada hari pertama pengumuman program. Kondisi ini membuat kami semakin semangat untuk menjalankan program untuk jangka panjang,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Homepreneur terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan pemantauan. Program ini juga mendapat dukungan dari Moka, KoinWorks, dan Indomilk.
Jonathan Bryan, Chief Marketing Officer Koinworks mengatakan pihaknya mendukung program Homepreneur karena sejalan dengan komitmen KoinWorks dalam mendukung pelaku UKM di Indonesia untuk dapat terus maju dan berkembang terutama dimasa sulit seperti ini. Sebagai perwujudan dari komitmen, KoinWorks menginisiasi program #LokalSupportLokal untuk mengajak masyarakat agar mendonasikan halaman media sosialnya untuk menbantu mempromosikan bisnis UKM. "Kami juga mengajak UKM Indonesia untuk bergabung dalam program ini agar semakin banyak masyarakat yang lebih mengenal bisnis yang dijalankan," ungkapnya.
Sementara itu, Dinda Firziani, Brand Partnership Manager Moka, mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan ini dan membagikan E-book edukatif berisi bisnis insight saat Ramadan, serta strategi awal pembentukan usaha yang diambil dari hasil riset data internal Moka. “Telah menjadi visi Moka untuk mendorong pelaku usaha agar bisa maju dan berkembang. Dengan bentuk support yang diberikan, diharapkan dapat memberikan peluang baru bagi pihak yang terdampak pandemik Covid-19,” jelasnya.
Agar program ini dapat diaplikasikan langsung tanpa modal awal yang besar, Toffin Indonesia membuat lima strategi. Pertama, mengkreasikan minuman tanpa mesin sehingga meminimalkan investasi. Kedua, minuman dibuat cepat kurang lebih 3-5 menit sehingga dapat diproduksi secara banyak. Ketiga Menu atau varian yang direkomendasikan memiliki nilai jual tinggi, unik dan menarik. Keempat, menggunakan bahan baku dari Toffin yang sudah diakui oleh pelaku usaha. Kelima, kadaluwarsa minuman yang cukup lama sehingga bisa buat stok beberapa hari. Ario berharap seluruh ilmu dan pelatihan yang berikan memberikan manfaat besar bagi mereka.
"Kunci sukses program ini adalah keseriusan, ketekunan, serta jeli melihat peluang pasar," tuturnya.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id