Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Miliarder yang giat dalam filantropi, Bill Gates mengungkap bahwa dunia setidaknya membutuhkan produksi 14 miliar dosis vaksin virus corona. Namun produksi tersebut setidaknya memerlukan waktu 9 bulan hingga 2 tahun lagi.
Bill Gates mengungkapkan dalam postingan blog miliknya pada hari Kamis lalu.
"Kita perlu memproduksi dan mendistribusikan setidaknya 7 miliar dosis vaksin," kata Gates, menambahkan bahwa jumlahnya bisa menjadi "14 miliar, jika itu adalah vaksin multi-dosis." Dia mengatakan vaksin harus didistribusikan segera setelah angkatan pertama siap untuk pergi.
Baca Juga: Kata Bill Gates, Vaksin Corona Mungkin Tidak Sempurna! Lho Kok Gitu?
Sebelumnya Bill Gates mengungkap bahwa petugas layanan kesehatan merupakan prioritas untuk mendapatkan vaksin virus corona. Setelah itu, orang-orang di negara berpenghasilan rendah harus menjadi yang selanjutnya dalam antrean untuk vaksin ketika sudah siap karena mereka lebih mungkin jatuh sakit.
Menurut Bill Gates butuh kerja sama global yang luas dalam mengembangkan vaksin yang aman dan efektif, serta dalam memproduksi, menyimpan, dan mendistribusikannya dalam skala besar.
Terlepas dari kendala, Gates berkata: "Saya tahu ini akan selesai. Tidak ada alternatif."
"Manusia tidak pernah memiliki tugas yang lebih mendesak daripada menciptakan kekebalan luas untuk virus corona," katanya. “Kita perlu membuat miliaran dosis, kita harus mengeluarkannya ke setiap bagian dunia, dan kita perlu semua ini terjadi secepat mungkin.
Meski begitu, Gates mengatakan dia optimis tentang beberapa kandidat yang sedang diteliti dan diuji.
“Pada 9 April, ada 115 kandidat vaksin COVID-19 yang berbeda dalam jalur pengembangan. Saya pikir delapan hingga sepuluh dari mereka terlihat sangat menjanjikan,” kata Gates.
Organisasi filantropi Gates, Yayasan Bill dan Melinda Gates, telah berjanji USD 250 juta untuk memerangi virus corona baru, dan Gates baru-baru ini mengumumkan bahwa organisasi berencana untuk mendedikasikan sumber daya penuhnya untuk pandemi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika