REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Christian Eriksen mengisahkan polemik kepindahannya ke Inter Milan. Setelah berlarut-larut, Tottenham Hotspur akhirnya melepas gelandang asal Denmark itu tepatnya pada bursa transfer musim dingin Januari 2020.
Jika tidak menjualnya saat itu, Spurs bakal kehilangan Eriksen secara gratis pada Juni nanti. Dalam wawancara dengan BBC, eks pemain Ajax Amsterdam menjelaskan alasan penting di balik keputusanya ini. Ia ingin mendapatkan gelar bersama Nerazzurri.
"Beberapa penggemar Tottenham marah ketika saya mengatakan itu. Saya memiliki peluang lebih baik untuk memenangkan sesuatu di Inter, tetapi itulah kebenarannya," kata Eriksen, dikutip dari Football Italia, Rabu (6/5).
Eriksen merasa banyak klub Inggris lebih kuat daripada mantan timnya. Kondisi itu menjadi batu sandungan dalam mimpinya meraih trofi bersama the Lilywhites. Ia memahami ada saja oknum yang tidak puas pada pemikirannya.
Namun, sebagian besar suporter Tottenham, menurut Eriksen, bisa berpikir positif. Terlepas dari pro-kontra terkait keputusannya, ia tetap menyukai petualangannya di Spurs; sesuatu yang terus disimpan dalam hatinya. "Saya bertemu beberapa orang yang menyenangkan, dan memiliki kenangan indah (di Tottenham)," ujar Eriksen.
Kini fokusnya hanya untuk Inter. Eriksen merasa membuat keputusan tepat. Pasalnya, Nerazzurri menunjukkan ketertarikan kuat padanya. Menurut pemain berkebangsaan Denmark itu, kondisi tersebut membuat dirinya merasa diinginkan.