REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo menilai selama ini pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berlangsung belum bermakna. Heru menilai, pembelajaran yang bermakna adalah ketika guru mengajarkan pengetahuan yang mengaspirasi siswanya.
"Dengan aspirasi yang muncul itu menumbuhkan keterampilan untuk berpikir," kata Heru, dalam diskusi daring, Kamis (7/5).
Selama PJJ, guru perlu membimbing siswa untuk membangun nilai-nilai dari balik materi yang diajarkan. Heru menjelaskan, akhirnya hal itu menumbuhkan keterampilan siswa untuk bersikap.
Di dalam mengembangkan siswa, keterampilan bersikap memiliki poin yang lebih penting dari keterampilan pengetahuan. "Artinya, dalam menumbuhkan kecerdasan siswa baik keterampilan, kemampuan dan bersikap, lebih banyak kemampuan bersikap yaitu perbandingannya 2:1," kata Heru menambahkan.