Australia Mulai Perbolehkan Restoran dan Toko Dibuka
Pemerintah Australia kini melonggarkan pembatasan sosial terkait COVID-19 dengan memperbolehkan restoran, cafe dan pertokoan untuk beroperasi dan melayani konsumen seperti biasa. Namun penentuan tanggalnya diserahkan ke masing-masing negara bagian.
Hari Jumat (8/05), Kabinet Nasional mengumumkan tahap pertama dari tiga tahap pelonggaran pembatasan pergerakan warga.
Termasuk dalam pelonggaran tahap pertama ini adalah perjalanan dalam negeri dan ke wilayah regional.
Perdana Menteri Scott Morrison dalam keterangan pers bersama Pejabat Medis Tertinggi Australia Profesor Brendan Murphy mengatakan penentuan tanggal pelaksanaan pelonggaran ini diserahkan pada negara bagian.
Hal lainnya yang turut dilonggarkan dalam tahap pertama yaitu warga kembali bisa menerima tamu di rumahnya maksimal lima orang, serta sudah bisa berkumpul di luar ruangan maksimal 10 orang.
"Hari ini, Kabinet Nasional menyetujui rencana tiga tahap dan kerangka kerja nasional untuk mencapai perekonomian dan masyarakat yang aman dari COVID-19," kata PM Morrison.
PM Morrison mengatakan pelonggaran dilakukan secara bertahap, sambil meminta warga untuk tetap waspada dengan penularan virus corona.
Aspek lainnya yang turut dilonggarkan yaitu dibukanya perpustakaan, pusat kegiatan masyarakat dan taman bermain, namun aturan menjaga jarak dan kebersihan tetap diberlakukan.
Profesor Murphy mengatakan perjalanan internasional tidak akan dilonggarkan serta perbatasan negara akan tetap ditutup.
"Kami tidak akan melonggarkan aturan mengenai perbatasan dalam waktu dekat ini," tegasnya.
Kemudian pada tahap kedua pelonggaran, kerumuman hingga 20 orang akan kembali diperbolehkan di tempat-tempat seperti pusat kebuigaran, pusat perawatan kecantikan, bioskop dan galeri seni.
Tapi Pemerintah Federal memperingatkan sebagian negara bagian memungkinkan jumlah kerumunan yang lebih besar dalam beberapa situasi.
Perjalanan antarnegara bagian juga akan diizinkan, tergantung ketentuan setiap negara bagian dan teritori.
Langkah ketiga atau yang terakhir, masyarakat diizinkan kembali masuk kantor dan tempat kerjan, pub-pub dibuka kembali, serta kerumunan hingga 100 diperbolehkan.
Setiap pekannya, Kabinet Nasional akan meninjau kemajuan setiap tahapan demi melihat pengaruhnya terhadap jumlah kasus baru COVID-19.
Profesor Murphy menjelaskan Australia tidak boleh melakukan pelonggaran sekaligus dan lebih memilih berhati-hati.
Dia memperingatkan pelaksanaan ketiga tahapan pelonggaran mengharuskan setiap warga bertanggung jawab mengikuti aturan jarak antara individu dan menjaga kebersihan pribadi.
Profesor Murphy juga menyatakan sejumlah bukti ilmiah yang menunjukkan penularan COVID-19 jauh lebih besar di dalam ruangan daripada di luar ruangan.
Sementara PM Morrison menambahkan, penerapan tahap kedua dan ketiga, tergantung pada tiga kriteria: saran medis jika pelonggaran pembatasan tidak akan menimbulkan risiko, memperluas tes COVID-19, serta kemapuan tenaga medis melacak kasus dan melokalisir wabah.
PM Morrison menegaskan pentingnya warga Australia mengunduh aplikasi COVIDSafe untuk melacak kasus ketika pelonggaran dibuka kembali.
"Untuk beberapa waktu warga Australia telah tinggal di rumah dan tahu siapa yang mereka temui setiap hari," kata PM Morrison.
Ia menambahkan, pelonggaran pembatasan pergerakan aktivitas warga akan menyelamatkan sekitar 850 ribu lapangan kerja.
Sejauh ini, katanya, pihaknya belum memiliki angka pasti jumlah orang yang kehilangan pekerjaan selama pembatasan sosial berlangsung.
Namun diperkirakan sedikitnya 150 ribu orang akan kehilangan pekerjaan setelah pandemi virus corona berakhir di Australia.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.