REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pasien positif Covid 19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah satu orang yakni seorang laki-laki warga Kecamatan Sentolo. Diketahui pasien tersebut tertular karena menghadiri Jamaah Tablig Jakarta pada pertengahan Maret 2020.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan penambahan pasien positif Covid 19 merupakan salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah dilakukan uji swab dan hasilnya positif. "Yang bersangkutan adalah laki-laki, umur 49 tahun, warga Kecamatan Sentolo. Yang bersangkutan adalah PDP yang sudah dirawat di RSUD Wates," kata Baning, Jumat (8/5).
Baning mengatakan, yang bersangkutan menghadiri Jamaah Tablig Jakarta pada pertengahan Maret 2020 bersama rekan lainnya dari Kulon Progo. Dua rekannya tersebut dan keluarga kasus telah dilakukan rapid test pertama dengan hasil non-reaktif. Selanjutnya, tracing atau penyelidikan epidemiologi dilanjutkan kepada satu anggota yang masih berada di pondok dan hasilnya reaktif.
"Pasien direncanakan akan dirujuk ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.
Selain itu, kata Baning, puskesmas dan gugus tugas masih melanjutkan tracing untuk menemukan kontak lain dengan kasus positif. "Hari ini, Dinkes juga menerima hasil negatif swab untuk keluarga positif keempat warga Kecamatan Sentolo dan pasien PDP Kokap," ujarnya.
Baning mengatakan, Jumat ini puskesmas melakukan tracing kepada keluarga dan kontak erat kasus positif keenam dan kepada masyarakat yang mengunjungi IG untuk dilakukan pemeriksaan terhadap risiko tertular. "Didapatkan bahwa untuk yang berisiko tinggi melakukan rapid test di Dinkes Sleman dan mandiri dengan hasil non reaktif. Untuk yang merasa kontak dengan IG diminta melakukan isolasi/karantina mandiri di rumah baik yang sudah test maupun yang belum test," imbaunya.
Baning juga mengatakan dalam minggu-minggu ini akan ada beberapa Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara akan pulang ke Indonesia. PMI akan melewati proses pemeriksaan di pintu masuk Indonesia dan rapid test. "Diharapkan keluarga sudah mempersiapkan karantina mandiri di rumah masing-masing atau berkoordinasi dengan gugus tugas desa. PMI bisa langsung dijemput oleh keluarga masing-masing," katanya.