REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pasien sembuh dari Corona Virus Deasese (COVID-19) di Nusa Tenggara Barat kembali bertambah 5 orang, sedangkan kasus positif baru terdapat 17 orang berdasarkan laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 NTB, Sabtu (9/5).
"Selain adanya kasus baru, hari ini juga terdapat 5 orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif," kata Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB, HL Gita Ariadi.
Gita menyebutkan, para pasien yang dinyatakan sembuh tersebut terdiri dari dua warga Lombok Barat dan tiga warga Kota Mataram. Mereka yang sembuh itu, yakni pasien nomor 13 inisial LAB, laki-laki, usia 54 tahun warga Kecamatan Narmada.
Pasien nomor 28 inisial CT, perempuan usia 41 tahun warga Kecamatan Sekarbela. Pasien nomor 38 inisial H laki-laki usia 61 tahun warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan.
Kemudian, pasien nomor 39 inisial SM, perempuan usia 37 tahun warga Desa Dasan Grya, Kecamatan Lingsar dan pasien nomor 243 inisial ATA, laki-laki usia 23 tahun warga Kelurahan Turida,Kecamatan Sandubaya.
Selain itu, kata Gita terdapat 17 warga NTB yang diketahui positif COVID-19. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil dua laboratorium, yakni Laboratorium RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium RS Unram. Di mana dari 98 sampel yang diperiksa 74 sampel negatif, 1 sampel positif ulangan dan 17 sampel kasus baru positif COVID-19. Kasus baru positif tersebut, seluruhnya terjadi di Kota Mataram.
"Saat ini seluruh pasien dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengankondisi baik," terangnya.
Menurut Sekda NTB ini, dengan adanya tambahan 17 kasus baru terkonfirmasi positif, 5 tambahan sembuh baru dantidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 330 orang, dengan perincian 93 orang sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 231 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19 petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasipositif," jelas Gita.
Sementara itu, populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu TenagaKesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG). Sebanyak 1.030 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil reaktif 30 orang (2,9 persen), 1.730 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 97 orang (5,6 persen) reaktif, 3.136 PPTG dan OTG perjalanan Gowa, Makassar diperiksa dengan hasil 524 orang (16,7 persen) reaktif, serta PPTG dan OTG perjalanan Bogor dan Jakarta diperiksa 838 orang dengan hasil 24 orang (2,9 persen) reaktif.
"Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa COVID-19," katanya.