REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Sejumlah milisi yang bersekutu dengan panglima perang Khalifa Haftar telah 'dinetralkan" melalui serangan yang menargetkan pangkalan udara Al-Watiya, kata seorang jurubicara militer Libya, Sabtu (9 Mei).
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah Libya Muhammed Kununu mengatakan, pesawat tempur pemerintah Libya melakukan serangan udara pada Jumat terhadap pasukan Haftar di sekitar pangkalan itu.
"Serangan itu mengakibatkan tentara milisi tewas dan melukai 70 orang anggota teroris Haftar," kata jurubicara itu.
Pasukan pemerintah Libya melancarkan operasi militer sejak Selasa pagi untuk membebaskan pangkalan udara al-Watiya, yang terletak di barat daya ibu kota Tripoli dan dikendalikan oleh milisi Haftar.
Al-Watiya dianggap sebagai pangkalan udara utama di negara itu dan yang kedua setelah Bandara Mitiga. Bandara itu dikuasai oleh Haftar pada Agustus 2014 dan menggunakannya sebagai markas untuk operasi di kawasan barat.
Pemerintah Libya telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam kekerasan. Pemerintah Libya kemudian meluncurkan Operasi Badai Perdamaian pada 26 Maret untuk melawan serangan Haftar di ibukota.
Sebagai bagian dari ini, operasi udara masih dilakukan secara berkala oleh pemerintah Libya terhadap pangkalan tersebut.
Menyusul penggulingan penguasa Muammar Gaddafi pada 2011, pemerintah Libya didirikan pada 2015 di bawah kesepakatan politik yang dipimpin PBB.
Link: https://www.aa.com.tr/id/dunia/serangan-pemerintah-libya-menetralkan-70-pemberontak-haftar/1834961