Senin 11 May 2020 19:43 WIB

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini

}Teori pendidikan yang dikembangkan di Indonesia ini yakni trisentra pendidikan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang anak didampingi ibunya belajar. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi
Seorang anak didampingi ibunya belajar. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas YARSI, Fasli Jalal mengatakan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) penting untuk membiasaan perilaku positif. Apabila nilai-nilai kebaikan ditanamkan terus maka akan menjadi sebuah kebiasaan.

"Tidak cukup kita hanya beri pengetahuan saja atau keinginan berbuat baik saja, tapi harus dibantu dia berperilaku baik dan lama kelamaan menjadi kebiasaan," kata Fasli, dalam sebuah diskusi daring, Senin (11/5).

Ia menjelaskan, teori pendidikan yang dikembangkan di Indonesia ini yakni trisentra pendidikan. Ada tiga pusat pendidikan yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam masyarakat.

Pelibatan keluarga dalam pendidikan merupakan bagian terpenting dari program pendidikan anak. Sebab, keluarga merupakan pendidik yang pertama dan paling berpengaruh terhadap kehidupan anak.

"Melalui pembiasaan yang terus menerus ini, anak akan paham dan dia mampu merasakannya," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut, ia mengatakan pelibatan keluarga dalam pendidikan dapat meningkatkan perilaku positif dan prestasi anak. Peran keluarga juga akan mempengaruhi minta anak untuk melanjutkan pendidikan serta mencegah tidak kekerasan atau pengaruh lainnya dari lingkungan.

Selain itu, Fasli menjelaskan, pendidikan karakter harus ditanamkan suatu kebiasaan yang memerlukan kombinasi. Pendidikan di dalam yang baik akan tidak banyak berpengaruh jika lingkungan di luar rumah dan sekolah terjadi hal-hal yang tidak mendukung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement