REPUBLIKA.CO.ID, -- Oleh: DR Najib Azca, Dosen Sosiologi UGM
Pada Malam Lailatul Kodar, LAGU MANAKALA menggema di seluruh Nusantara. Terima kasih."
Pesan itu kuterima 10 Mei bertepatan 17 Ramadhan jelang berbuka puasa. Pengirimnya: Enov Bachruddin, pencipta lagu sufistik MANAKALA. Kusalin persis aslinya.
Aku lega, alhamdulillah. Sebelumnya ada rasa khawatir: jangan-jangan 'sufi partikelir' nyentrik itu tidak hepi lagu ciptaannya bergema sampai jauh di jagat maya. Jangankan akun medsos, no WA saja dia tidak punya. Sebuah HP bernomor WA dipegang oleh istrinya. Sesekali aku mengirim pesan ke sana.
Dari Emir baru saja aku terima kabar. Dia bahkan tidak punya HP saat ini. Aku hanya menitipkan kabar dan tulisan di Republika itu lewat Taufiq Emich, sobat karibnya. Dia senyum-senyum baca tulisan itu, begitu katanya. Syukurlah.
Lagu itu kuposting di Facebook 9 Mei bertepatan dg 16 Ramadhan 1441 jelang berbuka puasa. Malamnya tulisan itu diminta untuk boleh diunggah di Republika oleh redakturnya Muhammad Subarkah. Atas sarannya, aku diminta juga mengunggah lagu itu di YouTube biar mudah membuat linknya. Hehe dasar generasi 'kolonial', itu kali pertama aku aku unggah file di YouTube.
Entah kenapa aku merasa lagu itu terlalu berharga untuk dilupakan. Semoga lagu itu mengirim pesan damai dan indah bagi dunia. Apalagi di saat pandemi corona melanda dunia dengan berbagai dampak buruk dan mengerikan, khususnya bagi kaum lemah dan miskin.
Di bawah ini tautan YouTubenya, juga lirik lagunya. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Amiin.
MANAKALA
Manakala terbit rasa rinduku kepadaMU
Aku datang ke rumahMU
Aku ketuk pintu-pintuMU
Aku panggili nama-namaMU
Dengan bahasa dadaku
Dengan bahasa jiwaku
Dengan bahasa kerinduanku
Di keheningan rumahMU
Aku duduk terdiam merenungkan firmanMU
Akan kujadikan bekal dalam kehidupan
Kugoreskan di dada Kusimpan di dalam jiwa
Sampai akhir hidupku
Tak ada angan yang dapat melukiskan
Pertemuanku dengan diriMU
Sebab ternyata Engkau lebih besar dari seluruh ruang
Lantas di ruang mana kita bisa bertemu?
Oh Tuhanku, berilah aku jawaban dari pertanyaan ini
Yang kacaukan fikiranku
Yang kacaukan isi dadaku Yang selalu rindu kepadaMU