REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Spanyol meminta para pelancong yang baru tiba dari luar negeri untuk melakukan karantina selama dua pekan. Pemerintah Spanyol memberlakukan aturan ini masih dalam upaya mengekang penyebaran virus corona di tengah pelonggaran lockdown atau karantina wilayah.
"Wisatawan yang datang harus tetap dikarantina dan hanya akan dizinkan untuk pergi berbelanja bahan makanan, mengunjungi pusat kesehatan, atau dalam hal membutuhkan situasi mendesak," ujar perintah resmi yang diterbitkan Selasa (12/5).
Karantina akan diberlakukan untuk semua pelancong yang datang ke Spanyol antara 15 Mei dan setidaknya 24 Mei atau ketika keadaan darurat negara berkahir. Aturan tersebut bisa saja diperpanjang bersama dengan kemungkinan perpanjangan masa darurat nasional.
Perpanjangan aturan bagi para pelancong ini akan sangat merugikan industri pariwisata Spanyol yang mewakili sekitar 12 persen dari produk domestik brutonya. Sekitar 80 juta wisatawan berkunjung setiap tahun. Mereka menikmati berbagai atraksi mulai dari liburan pantai di resor pantai hingga menjelajahi kota-kota bersejarah seperti Toledo dan Granada.
Karantina wilayah yang bertahan lama hingga musim panas tentu akan berdampak buruk pada pariwisata Spanyol. Saham perusahaan yang terkait dengan industri pariwisata Spanyol dilaporkan anjlok pada Selasa pagi.
Saham International Consolidated Airlines, yang memiliki maskapai penerbangan Iberia, turun 2,6 persen pada perdagangan pagi. Sementara saham Melia Hotels yang pasar terbesarnya adalah Spanyol turun 4,7 persen. Perusahaan teknologi pemesanan penerbangan Amadeus juga jatuh 2,6 persen.
Langkah-langkah karantina ini berlaku untuk semua pelancong, termasuk warga negara Spanyol yang kembali ke negara itu. Hanya pengemudi truk, awak pesawat dan kapal laut, pekerja lintas batas, dan staf kesehatan yang memasuki Spanyol untuk bekerja dibebaskan dari karantina.
Pemerintah telah memberlakukan pembatasan perjalanan dari luar daerah perbatasan Schengen yang mencakup sebagian besar negara-negara Uni Eropa dan negara-negara Eropa lainnya seperti Norwegia. Spanyol merupakan salah satu negara dengan aturan lockdown yang ketat di Eropa yang telah memperpanjang pembatasan sosial empat kali sejak Maret.
Spanyol juga merupakan salah satu negara yang paling parah dilanda pandemi ini dengan lebih dari 26 ribu kematian tercatat dan lebih dari 220 ribu kasus didiagnosis. Negara ini telah mulai menghapus pembatasan dalam 10 hari terakhir.