Kamis 14 May 2020 18:40 WIB

Dompet Dhuafa Jatim Bantu Panti Asuhan Terbakar

Dalam waktu dekat DD Jatim akan memenuhi kebutuhan barang-barang anak

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa Jawa Timur (DD Jatim) menurunkan tim untuk melakukan aksi di lokasi kebakaran panti asuhan Mukti Wibawa di Dukuh Dongko, Nailan, Slahung, Ponorogo yang mengalami kebakaran Senin, (11/5).
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Jawa Timur (DD Jatim) menurunkan tim untuk melakukan aksi di lokasi kebakaran panti asuhan Mukti Wibawa di Dukuh Dongko, Nailan, Slahung, Ponorogo yang mengalami kebakaran Senin, (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID,PONOROGO -- Dompet Dhuafa Jawa Timur (DD Jatim) menurunkan tim untuk melakukan aksi di lokasi kebakaran panti asuhan Mukti Wibawa di Dukuh Dongko, Nailan, Slahung, Ponorogo yang mengalami kebakaran Senin, (11/5) lalu. 

Selain melakukan aksi pembersihan puing-puing sisa kebakaran. DD Jatim juga menyalurkan paket bantuan berupa 20 paket sembako, 50 paket beras dan makanan anak pada Kamis (14/5).

 

Dalam waktu dekat DD Jatim berencana memenuhi kebutuhan barang-barang anak-anak yang terbakar seperti tas, alat sekolah dan pakaian. Adapun untuk jangka panjang, DD Jatim sedang menggalang dana dari masyarakat untuk membangun kembali panti yang terbakar.

 

“Alhamdulillah, Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. 32 anak asuh terselamatkan. Tetapi mereka terancam tidak memiliki tempat tinggal, karena Panti Asuhan Mukti Wibawa adalah satu-satunya tempat tinggal yang mereka miliki," ujar Kholid Abdillah, selaku Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur.

 

 

Raut muka kesedihan nampak di wajah anak-anak panti. Mereka syok dan menangis saat kebakaran berlangsung.  Dengan adanya kejadian ini, kegiatan anak-anak panti sangat terganggu. 

 

Alat belajar mereka ludes terbakar dan kini mereka tinggal di rumah tetangga. Sungkono, pimpinan panti asuhan yang juga Dai Dompet Dhuafa mengatakan bahwa panti ini statusnya adalah hak guna bangunan dari seorang donatur. 

 

"Dengan kejadian ini, tentu panti berkewajiban untuk membangun lagi dan mengembalikan seperti bentuk semula,"jelas dia.

 

Kebakaran ini disinyalir berasal dari konsleting pada salah satu komputer, percikan api kemudian merambat ke peralatan elektronik lainnya. Pengurus panti dan anak-anak berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api tetap membesar. 

 

"Karena kewalahan kami menelepon damkar (pemadam kebakaran). Sambil menunggu datang pemadaman secara manual terus kami lakukan," ujar Toyyib Prasetya, perwakilan pengurus Panti Asuhan. 

 

Kerugian yang dialami oleh panti asuhan ditaksir mencapai ratusan juta Rupiah. DD Jawa Timur juga membuka masyarakat maupun perusahaan yang ingin membantu anak-anak Panti Asuhan Mukti Wibawa, apalagi sudah mendekati lebaran yang akan menambah keceriaan mereka di hari raya tersebut.n Ratna Ajenf Tejomukti

 

Baca Juga

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement