REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Sarinah, Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, menjelaskan, pusat perbelanjaan Sarinah yang berada di Kawasan Thamrin, Jakarta, akan merepresentasikan produk-produk lokal Indonesia, khususnya yang dihasilkan dari usaha kecil dan menengah (UKM). Setelah melakukan transformasi bisnis, salah satunya renovasi gedung, Sarinah akan menjadi mal dan etalase pemasaran produk UKM Tanah Air dengan mengkombinasikan juga produk asing atau brand internasional.
"Begitu masuk ke dalam site Sarinah, baik 'offline' maupun 'online' wajah Indonesia yang akan dominan. Bukan berarti tidak ada brand internasional, tetapi Indonesia yang akan menjadi latar dan isi Sarinah ke depan," kata Ngurah Yasa dalam web seminar di Jakarta, Kamis (14/5).
Visi Sarinah ke depan adalah menjadi ekosistem bisnis bagi UKM unggulan Indonesia, industri kreatif dan brand-brand lokal ternama dalam negeri. Senada dengan itu, Direktur Retail PT Sarinah, Fetty Kwartati menjelaskan dalam transformasi dan konsep bisnis Sarinah yang baru, pusat perbelanjaan tersebut juga akan memiliki "Duty Free Shop" dengan mengkombinasikan produk premium Indonesia dan produk internasional.
"Duty Free Shop" ini akan memasarkan produk Indonesia, seperti kerajinan tangan dan produk lokal premium lainnya, serta produk internasional seperti parfum, kosmetik, fesyen, aksesoris, wine dan rokok.