REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) menjadwal ulang kualifikasi Olimpiade 2020 menjadi tanggal 29 Juni hingga 4 Juli 2021. Kuota untuk olimpiade 2020 masih kurang empat negara yang akan diperebutkan oleh 20 negara.
Cabang basket di Olimpiade 2020 Tokyo akan diikuti oleh 12 negara. Sebanyak tujuh negara sudah memastikan lolos yang diambil dari Piala Dunia FIBA tahun lalu di China. Serta satu lagi tuan rumah Jepang otomatis lolos.
Tujuh negara yang sudah memastikan lolos hasil Piala Dunia FIBA 2019 lalu adalah sang juara Spanyol, Australia, Nigeria, Argentina, Iran, Prancis, dan Amerika Serikat yang telah memenangkan tiga medali emas olimpiade terakhir.
Sebanyak 20 negara yang akan bersaing untuk mendapatkan empat tempat terakhir adalah Slovenia, Angola, Senegal, Meksiko, Uruguay, China, Korea Selatan, Yunani, Rusia, Brasil, Italia, Puerto Riko, Turki, Republik Dominika, Venezuela, Jerman, Republik Ceska, Polandia, Selandia Baru, dan Tunisia. Meski waktu pelaksanaannya diundur, namun tuan rumah kualifikasi tidaklah berubah yakni Kanada, Kroasia, Lithuania, dan Serbia.
Jika musim NBA 2020/2021 dimulai lebih lambat dari biasanya, yang merupakan kemungkinan berbeda karena pandemi corona, beberapa pemain seperti Giannis Antetokounmpo (Milwaukee Bucks) dari Yunani dan Nikola Jokic (Denver Nuggets) dari Serbia, mungkin akan sibuk dengan game playoff pada saat bersamaan. Dan dalam keadaan normal, agen bebas NBA akan bertentangan dengan tanggal tersebut juga.
Biasanya, NBA tidak berhenti selama jendela kualifikasi internasional untuk acara-acara seperti Piala Dunia dan olimpiade. NBA pun belum pernah mengalami final melampaui 25 Juni di musim apa pun. Tetapi jika musim berikutnya tertunda, itu bisa saja terjadi.
"Mewakili negara Anda adalah salah satu penghargaan terbesar dalam olahraga," kata Presiden dan CEO Bola Basket Kanada, Glen Grunwald, dilansir dari laman ESPN, Jumat (15/5). "Saya tahu para pemain kami akan melihat tantangan di depan pada musim panas mendatang sebagai satu peluang kecil untuk mengakui pengorbanan harian semua pekerja lini depan, yang menjaga negara kami aman dan beroperasi selama pandemi ini."