Jumat 15 May 2020 21:51 WIB

14 Orang di Kediri Positif Corona dari Klaster Pabrik Rokok

Gugus Tugas Covid-19 Kediri menyebut 14 orang itu berasal dari pabrik rokok Simustika

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mendampingi buruh linting rokok menuju blok pemeriksaan kesehatan di Pabrik Rokok Mustika dan Trubus di Desa Gesikan, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020). Sebanyak 214 buruh linting rokok di perusahaan rokok tersebut diperiksa secara tertutup dengan sarana medis tes diagnostik cepat (Rapid Test) setelah sehari sebelumnya satu pekerja dinyatakan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 karena menderita demam disertai radang saluran pernafasan atas dan hasilnya 17 positif reaktif infeksi diduga virus corona baru
Foto: ANTARA /Destyan Sujarwoko
Petugas mendampingi buruh linting rokok menuju blok pemeriksaan kesehatan di Pabrik Rokok Mustika dan Trubus di Desa Gesikan, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020). Sebanyak 214 buruh linting rokok di perusahaan rokok tersebut diperiksa secara tertutup dengan sarana medis tes diagnostik cepat (Rapid Test) setelah sehari sebelumnya satu pekerja dinyatakan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 karena menderita demam disertai radang saluran pernafasan atas dan hasilnya 17 positif reaktif infeksi diduga virus corona baru

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan terdapat 14 warga tambahan yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus coronajenis baru yang merupakan klaster pabrik rokok (Pabrik Rokok Simustika Tulungagung).

"Dapat kami sampaikan bahwa terdapat 14 kasus tambahan terkonfirmasi positif COVID-19 yang merupakan klaster pabrik rokok di (Pabrik Rokok Simustika) Tulungagung," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib di Kediri, Jumat (15/5).

Ia juga menambahkan 14 pasien yang terkonfirmasi positif itu, dua warga Desa Gogorante di Kecamatan Ngasem, seorang warga Desa Wonojoyo di Kecamatan Gurah, seorang warga Desa Silir dan seorang warga Desa Janti di Kecamatan Wates.

Lainnya adalah seorang warga Desa Sidomulyo di Kecamatan Semen, tiga orang warga Desa Wonorejo, satu orang warga Desa Mangunrejo, tiga orang warga Desa Rembang di Kecamatan Ngadiluwih. Pasien lainnya seorang warga Desa Blabak, Kecamatan Kandat.