Senin 18 May 2020 14:02 WIB

Masa Pandemi, Transaksi Zakat Gopay Naik Dua Kali Lipat

Masyarakat tetap mau berdonasi untuk sesama meski pada masa-masa sulit.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay untuk membayar zakat, infak, maupun sedekah. Gopay mencatatkan peningkatan transaksi elektronik pada masa pandemi corona khususnya produk GoZakat.
Foto: Republika/Friska
Pengguna menunjukkan aplikasi Gopay untuk membayar zakat, infak, maupun sedekah. Gopay mencatatkan peningkatan transaksi elektronik pada masa pandemi corona khususnya produk GoZakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platfom keuangan digital, Gopay, mencatatkan peningkatan transaksi elektronik pada masa pandemi corona, khususnya produk Gozakat. Fitur ini merupakan layanan yang memudahkan masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (zis) secara digital.

Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata mengatakan, transaksi masyarakat mulai beralih ke kanal digital selama pandemi. Secara umum, mereka lebih memilih belanja secara online untuk membeli makanan, membayaran tagihan, serta menyalurkan zakat.

Baca Juga

"Kami melihat tren positif penggunaan sedekah digital melalui Gopay. Transaksi Gozakat mengalami peningkatan dua kali lipat sejak masa pandemi," ujar Budi dalam keterangan tulis, di Jakarta, Senin (18/5).

Hal ini menunjukkan masyarakat tetap mau berdonasi untuk sesama meski pada masa-masa sulit seperti ini. Maka demikian, layanan zakat diharapkan digital bisa menjaring banyak kelompok yang terdampak corona sekaligus membantu pemulihan ekonomi di Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendukung pemanfaatan layanan zakat digital sebagai peluang bagi setiap orang bersedekah ke orang lain. "Kami, Muhammadiyah, Gopay, dan semua institusi yang bekerja sama untuk membuka ruang yang seluas-luasnya untuk mereka yang memiliki rezeki untuk semakin mengoptimalkan zakat, infak, dan sedekah saat kritis dan musibah seperti ini, agar kita bisa berbagi kebajikan berlipat-lipat, apalagi Ramadan," kata Haedar.

Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Hilman Latief memperkirakan penerimaan zakat setiap tahun selalu naik. Namun, jumlah dana yang terhimpun masih jauh dari potensi sebenarnya. Apalagi, penyebaran corona telah mengakibatkan muzaki atau orang wajib membayar pajak kini kesulitan berzakat.

"Oleh karena itu, kehadiran zakat digital bisa memfasilitasi penyaluran zakat antara lembaga amil dengan mustahik atau orang yang berhak menerima zakat," ucap Hilman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement