Senin 18 May 2020 17:09 WIB

Kena PHK, Sopir Bus Nekat Mudik Jalan Kaki ke Solo

Setelah lima hari, sopir bus dari Jakarta Timur sampai di Batangdengan berjalan kaki.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Maulana Arif Budi Satrio, mantan pengemudi bus pariwisata di Cibubur yang kena PHK, nekat pulang kampung ke Solo dengan berjalan kaki.
Foto: dok istimewa
Maulana Arif Budi Satrio, mantan pengemudi bus pariwisata di Cibubur yang kena PHK, nekat pulang kampung ke Solo dengan berjalan kaki.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Seorang sopir bus pariwisata di wilayah Cibubur, Jakarta Timur, nekat pulang kampung ke Solo dengan jalan kaki selama beberapa hari. Pria bernama Maulana Arif Budi Satrio tersebut nekat mudik karena tidak lagi bekerja alias kena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

Setibanya di Solo, Satrio harus menjalani karantina selama 14 hari di gedung Grha Wisata Niaga. Satrio bercerita, perusahaan tempatnya bekerja mengumumkan pemberhentian semua karyawan pada 8 Mei 2020. Saat itu, dia belum menerima gaji bulan tersebut dan juga tunjangan hari raya (THR).

Baca Juga

"Saya berpikir mau tidur dimana. Sementara kontrakan saya berikan tetangga depan rumah yang kontrakannya habis dan diusir. Kontrakan saya masih sampai bulan Juni. Kasihan dia punya anak kecil," kata pria yang mengaku berusia 38 tahun tersebut kepada wartawan, Senin (18/5).

Akhirnya, Satrio memiliki ide untuk pulang kampung meski sudah ada larangan dari pemerintah. Awalnya, Satrio hendak naik bus ke Solo.