Selasa 19 May 2020 10:02 WIB

Covid-19 di AS Capai 1,4 Juta Kasus dengan 89 Ribu Kematian

Moderna Inc melaporkan perkembangan potensial terkait vaksin corona.

Pesepeda melintas di depan gedung Moderna Inc di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (18/5). Moderna Inc melaporkan kemajuan signifikan terkait pengembangan vaksin corona.
Foto: AP Photo/Bill Sikes
Pesepeda melintas di depan gedung Moderna Inc di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, Senin (18/5). Moderna Inc melaporkan kemajuan signifikan terkait pengembangan vaksin corona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/5) mengumumkan data terbaru 1.480.349 kasus virus corona. Total kematian juga bertambah menjadi 89.407 orang.

Selama akhir pekan, CDC memperbarui jumlah kasus, yakni sebanyak 1.467.065 kasus dengan total kematian 88.709 di seluruh negeri. Angka tersebut masih bisa berubah dan belum dikonfirmasi oleh setiap negara bagian.

Baca Juga

Penghitungan CDC mengenai kasus penyakit pernapasan, yang dikenal sebagai Covid-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada Senin dibanding sehari sebelumnya. Angka CDC tentu saja tidak mewakili kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan tetap menggunakan hydroxychloroquine sebagai obat pencegah virus corona walaupun obat itu digunakan untuk malaria. Badan Obat-obatan dan Makanan AS (FDA) merilis peringatan penggunaan obat tersebut. Dalam pernyataannya pada 24 April lalu, FDA mengatakan "ada laporan masalah irama jantung" pada pasien Covid-19 yang diobati dengan hidroksiklorokuin atau obat yang lebih tua, klorokuin.

Sebelumnya, Moderna Inc melaporkan kemajuan vaksin potensial. Sejauh ini satu-satunya pengobatan potensial adalah Remdesivir yang dikembangkan Gilead Sciences.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement