Selasa 19 May 2020 21:10 WIB

Pasien Positif Covid-19 di Jembrana Bali Tinggal Satu Orang

Jembrana mencatat 12 pasien positif Covid-19 yang mayoritas dari pekerja migran.

Red: Nur Aini
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: AP
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, tinggal satu orang, dari total 12 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut.

"Hari ini dua pasien positif Covid-19 dan satu pasien PDP diperbolehkan pulang, setelah dua kali hasil tes swab negatif. Dengan pulangnya dua pasien positif itu, RSU Negara masih merawat satu orang pasien positif Covid-19," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat melepas kepulangan pasien-pasien tersebut, Selasa (19/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, sampai hari ini ditemukan 12 pasien positif Covid-19, yang sebagian besar berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri.

"Dua pasien positif Covid-19 yang sembuh berasal dari Desa Perancak dan Ekasari, sedangkan PDP yang diperbolehkan pulang berasal dari Desa Yehembang. Ketiganya merupakan pekerja migran di luar negeri," katanya didampingi Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan.

Dengan jumlah pasien sembuh yang terus berkurang, ia menyampaikan terima kasih kepada petugas medis yang telah bekerja keras, merawat pasien sehingga persentase kesembuhan penderita Covid-19 di Kabupaten Jembrana mencapai 91 persen. Meskipun hampir seluruh pasien Covid-19 dinyatakan sembuh, ia tetap meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan dalam menghadapi wabah ini.

"Kita tidak boleh lengah dengan mengabaikan protokol kesehatan menghadapi Covid-19, meski hampir seluruh warga yang terinfeksi virus itu sembuh," katanya.

Salah seorang pasien Covid-19 yang sembuh mengatakan, saat pulang dari Amerika dengan transit di Spanyol dan Jakarta, ia menjalani rapid test di Bandara Ngurah Rai dengan hasil negatif.

Sesampaikan di rumahnya di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana ia melakukan karantina mandiri, hingga dari hasil rapid lanjutan dinyatakan reaktif.

"Sehingga saya langsung menjalani isolasi di RSU Negara, hingga sekarang diperbolehkan pulang setelah dua kali tes swab negatif," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement