REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Perdana menteri Lesotho resmi mengundurkan dirinya pada Senin (18/5) setelah dia dituding membunuh istrinya. Thomas Thabane, 80 tahun, berada di bawah tekanan selama berbulan-bulan terakhir karena diduga membunuh istrinya, Lipolelo Thabane, tiga tahun silam.
Menurut situs berita EWN, Thabane mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri, tetapi tetap menjabat sebagai pimpinan Partai All Basotho Convention (ABC). Pekan lalu, pemerintah koalisi Lesotho yang dipimpin Thabane tumbang setelah rekan-rekan aliansinya menarik dukungan mereka.
Pada Senin, Motlalentoa Letsosa, wakil pemimpin mitra koalisi Lesotho dari Kongres Demokrat (DC), mengatakan dewan negara telah menerima pencalonan Moeketsi Majoro sebagai perdana menteri baru yang akan dilantik pada Selasa. DC pun sudah menandatangani kesepakatan dengan ABC untuk membentuk koalisi baru.
Awal tahun ini, Maesaiah Thabane, istri Thabane, didakwa bersalah karena membunuh Lipolelo Thabane. Thabane dan Lipolelo memutuskan berpisah pada 2012 dan Lipolelo dibunuh ketika proses perceraian mereka sedang berlangsung. Lipolelo ditembak di dekat rumahnya di Maseru pada Juni 2017, hanya dua hari sebelum pelantikan Thabane sebagai perdana menteri.
Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/diduga-bunuh-istri-pm-lesotho-akhirnya-mengundurkan-diri-/1846393