Selasa 19 May 2020 23:25 WIB

Pengacara Jelaskan Puluhan Loyalis Habib Bahar yang ke Lapas

Puluhan pendukung Habib Bahar mendatangi Lapas Gunungsindur, Bogor.

Puluhan masa pendukung Habib Bahar bin Smith menyatroni Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Selasa (19/5).
Foto: Dok Istimewa
Puluhan masa pendukung Habib Bahar bin Smith menyatroni Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Puluhan jamaah Habib Bahar Smith mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/5), pascapencabutan program asimilasi terpidana kasus penganiayaan remaja itu "Mereka ingin Habib Bahar dibebaskan," kata pengacara Bahar Smith, Aziz Yanuar saat dihubungi.

Menurutnya, hingga kini belum ada perwakilan dari keluarga dan kuasa hukum yang dibolehkan menjenguk Bahar Smith. Tapi, menurut Aziz para jamaah akan tetap menanti di depan gerbang lapas.

Baca Juga

"Massa hanya ingin Habib Bahar bisa ditemui pengacara dan keluarga. (Mereka tetap) di pos aja," kata Aziz.

Seperti diketahui, Bahar Smith hingga kini tidak bisa dijenguk siapa pun, karena menempati sel isolasi yang biasa dihuni narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ya belum boleh dijenguk, karena masih diisolasi. Sel isolasi ada teroris, narkoba dan lain-lain sebagainya," ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Mulyadi saat dihubungi Antara di Bogor, Selasa (19/5).

Sebelumnya, Bahar Smith dijemput oleh petugas pemasyarakatan dan kembali ditahan karena program asimilasinya dicabut. Bahar sempat diperingatkan oleh petugas pemasyarakatan karena langsung kembali berdakwah di pondok pesantrennya. Dakwah itu dinilai mengundang massa, sehingga melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bahar Smith sempat dinyatakan bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cibinong lewat program asimilasi pada Sabtu (16/5).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement