REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Anggota DPD RI asal Bali, Made Mangku Pastika mengatakan pandemi Covid-19 memang telah berdampak mengubah perilaku masyarakat dengan cepat. "Perubahan dipercepat oleh alam. Kita dipaksa rela untuk sekarang berubah, mau tidak mau harus berubah," ucapnya.
Dari sisi tenaga kerja di Bali, dia menyebut tentu yang paling terdampak pekerja sektor pariwisata. Ada 1,1 juta orang pekerja di sektor ini. "Saya memprediksi nanti yang bisa pulih sekitar 25 persen, belum lagi pekerja migran Indonesia yang sudah pulang yang tentu tidak bisa cepat kembali bekerja di kapal pesiar," kata mantan Gubernur Bali dua periode itu.
Menurut Pastika, meskipun kondisinya sulit, tentu kita tidak boleh menyerah dan diperlukan upaya serius semua pihak. Jika semua beralih ke pertanian pun tidak menjadi solusi, di tengah daya beli masyarakat yang menurun.
"Jika pariwisata sudah dibuka pun persoalannya tidak sederhana, apakah ada wisatawan yang mau datang dengan persyaratan yang begitu ketat, apakah ada juga penerbangan yang mampu membawa penumpang dengan jumlah terbatas, dan siapa juga bisa menjamin kamar hotel steril, serta berbagai persoalan lainnya," ujarnya.
Dalam penyerapan aspirasi secara virtual hadir sejumlah tokoh dan cendekiawan Bali. Antara lain Kepala Bappeda Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, dan sejumlah tokoh yakni akademisi Prof Rumawan Salain dan Prof Dewi Juliana, Rektor Universitas Dwijendra Dr Ir Gd Sedana, Ketua PC FSP – SPSI Par Bali I Putu Satria Wira Mahendra dan Ketua Apindo Bali I Ngh Nurlaba.