Kamis 21 May 2020 17:02 WIB

Unik, Taman di Kota New York Dihiasi Lingkaran Jarak

Lingkaran-lingkaran bergaris putih di atas rumput membuat pengunjung taman sterpisah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Yeyen Rostiyani
Unik, Taman di Kota New York Dihiasi Lingkaran Jarak, Ridley Goodside duduk di dalam lingkaran di Domino Park, New York, Senin (18/5).
Foto: Kathy Willens/AP
Unik, Taman di Kota New York Dihiasi Lingkaran Jarak, Ridley Goodside duduk di dalam lingkaran di Domino Park, New York, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Warga Brooklyn bisa menikmati suasana Domino Park dan tetap menerapkan jarak sosial. Lingkaran-lingkaran bergaris putih di atas rumput membuat pengunjung taman terpisah untuk menjaga jarak aman dalam upaya menahan penyebaran virus corona di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

Salah satu pengunjung taman adalah Ridley Goodside. Ia terlihat memakai tutup kepala, pelindung mata, dan masker yang lengkap dengan penyaring udara. Ia terlihat duduk di tengah lingkaran di Domino Park, Senin (18/5) lalu.   

Goodside termauk orang yang berhati-hati melindungi diri. Ia mengaku sudah mulai melindungin diri sejak pertama kalinya ia mendengar virus corona awal tahun ini. 

Dalam beberapa bulan terakhir, lingkaran, persilangan, dan garis-garis telah muncul di toko-toko, kantor pos, restoran, kafe dan bisnis lainnya. Langkah ini merupakan upaya untuk mendorong orang-orang tetap berjarak setidaknya 1,5 meter.

Kondisi serupa pun diterapkan di beberapa tempat di AS. Tempat publik menggunakan tanda agar orang tetap bisa beraktivitas di luar ruangan, meski tetap menerapkan aturan dalam menghindari jarak sosial.

Kota New York memang belum melepas karantina wilayah secara penuh. Namun, Walikota Bill de Blasio berharap kota itu akan mulai dibuka kembali pada paruh pertama Juni.

"Kami jelas membuat kemajuan," kata Blasio pada awal pekan, dikutip dari //CNN//.

Taman kota New York tetap terbuka, meski pengunjung harus tetap terpisah sejauh 1,5 meter. Arena bermain, bola basket, tenis, dan voli masih ditutup dan belum diketahui pasti kapan fasilitas tersebut dibuka kembali.  

Saat berita ini ditulis, data Johns Hopkins University menyebutkan, kasus Covid-19 sudah melampaui angka 5 juta jiwa. Sedang di AS, kasusnya telah tercatat 1,55 juta orang. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement