Kamis 21 May 2020 18:55 WIB

Kiat Aman Belanja Daring Selama Pandemi

Belanja daring yang tak aman berisiko terpapar kejahatan siber.

Red: Indira Rezkisari
Belanja daring.
Foto: Istimewa
Belanja daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri tahun ini diperkirakan akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pandemi virus corona, orang diminta untuk lebih banyak berada di rumah untuk memutus penyebaran virus. Perusahaan keamanan siber Kaspersky melihat selama berada di rumah atau saat libur, banyak orang yang berbelanja secara daring, menjadikan mereka berisiko terpapar kejahatan siber seperti phishing.

Survei Kaspersky di Indonesia untuk periode Januari-Maret 2020, dikutip dari keterangan pers, menunjukkan 25,7 persen pengguna komputer hampir terpengaruh ancaman berbasis web. Termasuk rekayasa sosial (social engineering) dan eksploitasi kerentanan di peramban dan plug-in.

Baca Juga

Angka tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama pada 2019, yang mencapai 30,1 persen. Meski pun begitu, pengguna internet tetap harus waspada saat berselancar di dunia maya. Khususnya ketika melakukan transaksi karena Kaspersky menemukan sejumlah malware yang berkaitan dengan kegiatan belanja daring, termasuk spyware, trojan perbankan dan trojan ransomware.

"Masyarakat Indonesia agar selalu menjaga kewaspadaan, melindungi privasi online dengan baik dan jangan pernah terburu-buru dalam membuat sebuah keputusan, serta menjaga kesehatan digital sebagaimana menjaga kesehatan fisik," kata Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin.