Jumat 01 Aug 2025 16:25 WIB

Ritel Sepi Bukan Salah Rojali, Pengamat Ekonomi Syariah Minta Fokus ke Daya Beli

Fenomena belanja lihat-lihat makin nyata, tanda ekonomi masyarakat tertekan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung memilah busana muslimah saat acara bazar ramadhan Glamlocal Magnificent Ramadan di West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung memilah busana muslimah saat acara bazar ramadhan Glamlocal Magnificent Ramadan di West Mall Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik mengatakan fenomena rombongan jarang beli (Rojali) jangan dituding sebagai penyebab sepinya bisnis ritel. Karena memang masuk keluar mal dengan atau tanpa membeli barang adalah hak masyarakat.

"Fenomena Rojali ini pada dasarnya mencerminkan turunnya daya beli pada sebagian masyarakat sehingga mereka harus berhitung ketat untuk pengeluaran atau belanjanya," kata Irfan kepada Republika, Jumat (1/8/2025)

Baca Juga

Irfan menyampaikan fenomena Rojali menjadi alarm ekonomi Indonesia tengah berada pada tekanan yang sangat luar biasa. Karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menjaga dan memperkuat daya beli masyarakat.

Adapun terkait inflasi, Irfan mengatakan sebenarnya relatif terkendali. Bank Indonesia (BI) bisa menjaga inflasi dengan baik. Hanya saja masalahnya, karena orang-orang tidak punya uang, akhirnya mereka tidak bisa belanja barang dan jasa.

"Jadi walau inflasi relatif terkendali, namun apabila daya beli tidak dijaga, ya akibatnya seperti sekarang, muncullah fenomena Rojali ini," ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa fenomena Rojali dan Rombongan Hanya Nanya (Rohana) makin terasa di pusat-pusat perbelanjaan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menilai, kondisi ini bukan semata soal kebiasaan belanja, melainkan cerminan daya beli masyarakat yang terus melemah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement