REPUBLIKA.CO.ID,nBEIJING -- Misteri seorang anak yang hilang 25 tahun lalu setelah didaulat sebagai Panchen Lama, dikuak Cina. Menurut Cina, anak itu kini sudah lulus menjadi sarjana dan memilki pekerjaan tetap.
Dalam hirarki spiritual Budisme Tibet, Panchen Lama adalah pemimpin nomor dua paling penting setelah Dalai Lama. Dalai Lama (84 tahun) yang memiliki nama religiius Tenzin Gyatso, menunjuk Gedhun Choekyi Nyima sebagai Panchen Lama ke-11. Seorang Panchen Lama bertugas sebagai guru dan pembantu Dalai Lama.
Namun, usai penunjukkan, Panchen Lama hilang misterius pada 1995. Sejak saat itu, nasib bocah berusia enam tahun dan keluarganya tidak diketahui.
Cina menunjuk anak lain yaitu Gyaltsen Norbu sebagai Panchen Lama. Ia sendiri jarang tampil di muka umum dan diyakini lebih banyak tinggal di Beijing.
Kekisruhan antara Beijing dan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, masih terus berlangsung. Dalai Lama yang mengasingkan diri pada 1959 merasa khawatir akan masa depan Tibet. Bagi Cina, Tibet adalah wilayahnya. Sebaliknya, warga Tibet merasa mereka adalah bangsa yang independen.
Pemerintahan Tibet di pengasingan yang tinggal di Kashag, India, merayakan 25 tahun hilangnya sang Panchen Lama. Mereka menyerukan agar Cina mengungkap keberadaannya.
"Penculikan oleh Cina terhadap Panchen Lama dan penyangkala identitas keagamaannya serta hak untuk menjalankan hidup di biara tidak saja melanggar kebebasan beragama, namun pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia," demikian pernyataan parlemen Tibet di pengasingan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengatakan, Gedhun Choekyi Nyima "menerima pendidikan dasar gratis sejak ia masih kecil. Ia kemudian sekolah hingga lulus menjadi sarjana dan kini sudah memiliki pekerjaan."
Zhao mengatakan, Gedhun Choekyi Nyima dan keluargnya kini tidak ingin diganggu dalam menjalani kehidupan mereka yang normal saat ini. Tidak ada keterangan lain yang terinci.
Pada Senin (18/5), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyerukan agar Cina "segera mengumumkan keberadaan Panchen Lama dan menunjung tinggi konstitusi Cina dan komitmen internasional untuk mendukung kemerdekaan beragam bagi setiap orang."