REPUBLIKA.CO.ID,PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola meniadakan gelar griya (open house) Idul Fitri kali ini karena pandemi Covid-19 yang telah menyebar ke sejumlah kabupaten dan kota di Sulteng dan menginfeksi ratusan warga.
Padahal, tiap tahun Gubernur Sulteng selalu menggelar gelar griya di rumah jabatannya (rumah dinas) di Kota Palu untuk bersilaturahim dengan seluruh lapisan masyarakat dan ini menjadi kali pertama gelar griya ditiadakan sejak 10 tahun terakhir.
"Sesuai protokol kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19,"kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Pemprov Sulteng selaku Juru Bicara Gubernur Sulteng, Muhammad Haris Kariming di Palu, Kamis (21/5).
Sebagai gantinya, ia menyebut Gubernur Sulteng bersama keluarga hanya bisa menyapa dan menyampaikan ucapan Idul Fitri melalui media sosial dan video conference. "Semoga dengan situasi di tengah pandemi dengan segala keterbatasan tidak mengurangi rasa hormat dan jalinan silaturahim kita semua," ucapnya.
Haris menyatakan keputusan itu diambil semata-mata demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 akibat mengumpulkan orang. Ia berharap masyarakat dapat mengerti dan memaklumi keputusan tersebut.