Jumat 22 May 2020 04:03 WIB

Hasil Tes Cepat, Lima Pedagang Sayur di Kota Batu Reaktif

Hasil reaktif diperoleh dari tes cepat di dua lokasi berbeda.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Peneliti menunjukkan alat deteksi cepat atau Rapid Test CePAD Antigen di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Tekad Mandiri Citra dan Pakar Biomedika Indonesia menciptakan dan memproduksi Rapid Test CePAD Antigen guna mendeteksi keberadaan virus dalam penanganan COVID-19 atau penyakit infeksi lainnya
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Peneliti menunjukkan alat deteksi cepat atau Rapid Test CePAD Antigen di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Tekad Mandiri Citra dan Pakar Biomedika Indonesia menciptakan dan memproduksi Rapid Test CePAD Antigen guna mendeteksi keberadaan virus dalam penanganan COVID-19 atau penyakit infeksi lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melakukan uji cepat rapid test massal di tiga area. Lokasi tes cepat menyasar wilayah di Pasar Besar Batu, Desa Sumberejo dan Hotel Kartika.

Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori mengatakan, sebanyak 313 pedagang sayur di Kota Batu telah diuji cepat secara massal, pada Kamis (21/5). Hasilnya, terdapat empat pedagang sayur dinyatakan reaktif uji cepat Covid-19.

Baca Juga

"Bagi pedagang yang reaktif dilakukan isolasi mandiri dan tidak berjualan selama 14 hari ke depan," kata Chori melalui pesan singkat kepada wartawan, Kamis (21/5) malam.

Pemkot Batu juga mengadakan uji cepat Covid-19 di Desa Sumberejo. Kegiatan ini menyasar 33 pedagang sayur dengan hasil satu orang reaktif uji cepat. Serupa dengan tahapan lainnya, individu terkait diminta isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.

"Selain itu juga dilakukan rapid test bagi pegawai Hotel Kartika sebanyak 22 orang. Dan hasilnya 22 orang nonreaktif," ujar Chori.

Total terdapat 10 kasus positif Covid-19 di Kota Batu per Kamis (21/5). Sebanyak tujuh pasien dalam perawatan, dua dinyatakan sembuh sedangkan lainnya meninggal. Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) mencapai 59 dengan angka kematian enam orang. Sementara total Orang dalam Pemantauan (ODP) sekitar 277 di hari serupa.

Kota Batu bersama Kota Malang dan Kabupaten Malang telah menerapkan PSBB sejak Ahad (17/5). Kebijakan ini rencananya akan berlangsung sanksi 30 Mei 2020. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang dapat dihentikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement