REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Putra Jamal Khashogi, Salah Khashoggi, menyatakan ia dan keluarganya sudah memaafkan pembunuh ayah mereka. Jamal, wartawan Washington Post, dibunuh secara kejam yang dilakukan di Konsulat Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018.
"Pada malam mulia di bulan suci ini, kami mengingatkan kembali firman Allah Subhanahuwata'ala dalam Alquran: 'Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa mema'afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim'," cicit Salah di Twitter yang dikutip Saudi Gazette, Jumat (22/5).
"Maka kami, putra-putri syuhada Jamal Khashoggi, mengumumkan bahwa kami memaafkan mereka yang sudah membunuh ayah kami --semoga beliau beristirahat dengan tenang-- demi Allah, hanya kepada Allah kami mengharapkan pahala," demikian isi pernyataan Salah.
Setelah pembunuhan Jamal, pengadilan Saudi pada Desember 2019 menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang yang divonis bersalah. Tiga orang lainnya dihukum hingga 24 tahun di penjara.
Hasil investigasi mengarah pada 31 orang, 21 orang di antaranya ditahan. Penyidikan kemudian menyimpulkan bahwa pembunuhan ini tidak terencana. "Ini pembunuhan yang dilakukan spontan," demikian laporan penyidikan.
Salah menyambut putusan pengadilan. Ia menyatakan keyakinannya pada sistem peradilan Saudi dan mengecam pihak-pihak yang mempolitisasi kasus kematian ayahnya.
"Ayah saya tidak pernah menoleransi penyalahgunaan atau upaya apapun yang menyerang (Kerajaan Saudi), dan saya tidak akan bisa menerima jika kenangan atau perkara tentang beliau dimanfaatkan untuk tujuan tersebut," kata Salah.