Jumat 22 May 2020 10:48 WIB

Positif Covid-19 di Probolinggo Bertambah 31

11 dari 31 orang yang positif Covid-19 di Probolinggo ialah tenaga medis.

Virus corona (ilustrasi). Dari tambahan 31 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Probolinggo, 11 di antaranya ialah tenaga medis dan pegawai rumah sakit.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Dari tambahan 31 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Probolinggo, 11 di antaranya ialah tenaga medis dan pegawai rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertambah 31. Kini, totalnya ada 75 orang positif Covid-19 di sana.

"Tambahan 31 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, 11 orang di antaranya adalah tenaga medis dan pegawai rumah sakit," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Anang Budi Yoelijanto dalam siaran pers pemerintah, Jumat.

Baca Juga

Budi memerinci, pasien Covid-19 yang baru meliputi dua orang asal Kecamatan Banyuanyar, satu orang asal Kecamatan Tiris, satu orang asal Kecamatan Krucil, satu orang asal Kecamatan Gading, satu orang asal Kecamatan Pakuniran, dan dua orang asal Kecamatan Paiton. Selain itu, ada dua pasien asal Kecamatan Besuk, delapan orang asal Kecamatan Kraksaan, lima orang asal Kecamatan Krejengan, satu orang asal Kecamatan Pajarakan, enam orang asal Kecamatan Dringu, dan satu orang asal Kecamatan Wonomerto.

"Dari data itu, sebanyak 11 orang merupakan tenaga medis dan pegawai rumah sakit di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan Puskemas Wonomerto," kata Anang.

Budi menjelaskan, 31 orang yang dikonfirmasi positif Covid-19 tersebut dalam kondisi sehat. Mereka dimasukkan dalam daftar orang tanpa gejala (OTG) dan menjalani isolasi di rumah pengawasan Kabupaten Probolinggo dengan pengawasan ketat dari petugas medis.

Tambahan kasus baru Covid-19 di Probolinggo berasal dari beberapa klaster, yakni 10 orang dari Klaster Pesantren di Temboro dan kontak eratnya serta 11 orang dari Klaster Pelangi yang sebagian besar pemudik. Sisanya merupakan tenaga medis dari Klaster Sukolilo.

"Tenaga medis dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan ada dugaan sebagian ada hubungannya dengan Klaster Sukolilo, tetapi mereka masuk dalam generasi keempat dan kelima dan belum diketahui dengan jelas apakah mereka tertular saat bekerja di rumah sakit atau pada saat berada di luar rumah sakit," kata Budi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement