Jumat 22 May 2020 16:21 WIB

Guatemala Kritik AS yang Deportasi Migran Positif Corona

As mendeportasi 199 migran Guatemala yang positif virus corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Migran menuju Amerika Serikat, ilustrasi
Foto: AP Photo/Isabel Mateos
Migran menuju Amerika Serikat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY — Presiden Guatemala Alejandro Giammattei mengkritik Amerika Serikat (AS) karena mendeportasi migran yang terinfeksi Covid-19 ke negaranya. Menurutnya, hal itu cukup menimbulkan risiko.

“Kami mengerti bahwa AS ingin mendeportasi orang-orang. Tapi apa yang tidak kami pahami adalah mengapa mereka mengirimkan kami penerbangan penuh infeksi,” kata Giammattei dalam pembicaraan virtual yang diselenggarakan Atlantic Council’s Adrienne Arsht Latin America Center pada Kamis (21/5).

Baca Juga

Dia menyebut Guatemala memiliki masalah serius terkait orang-orang yang dideportasi. “Kami belum diperlakukan oleh AS dengan cara yang menurut saya baik, sehubungan dengan orang yang dideportasi,” ujarnya.

AS telah mendeportasi migran Guatemala ke negara asalnya. Dari orang-orang yang dipulangkan, sebanyak 119 di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Jumlah itu sekitar lima persen dari total kasus virus corona di Guatemala yang berjumlah 2.512. 

Menurut Giammattei, selama pandemi Covid-19, AS sama sekali tak memberikan bantuan kepada negaranya. Bahkan masker sekalipun belum pernah diterima Guatemala dari Negeri Paman Sam.

Namun, Kedutaan Besar AS di Guatemala menyebut telah memberikan bantuan ekonomi kepada Guatemala, termasuk persediaan, pelatihan dan bantuan yang diberikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. “AS berkomitmen untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat Guatemala,” ujar Duta Besar AS untuk Guatemala Luis Arreaga dalam sebuah pernyataan. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement