Jumat 22 May 2020 21:05 WIB

Pemkot Bandung Pasrah Warga Berkerumun di Pasar

Kesabaran para pedagang sudah memuncak dan nekat berjualan di pinggir jalan.

Pedagang berjualan di ruas jalan raya Gedung Pusat Perbelanjaan Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Warga mulai memadati lapak pedagang pakaian  di tengah jalan raya tersebut untuk membeli pakaian dalam menyambut Lebaran Idul Fitri meski Kota Bandung masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar Pandemi COVID-19
Foto: Antara/Novrian Arbi
Pedagang berjualan di ruas jalan raya Gedung Pusat Perbelanjaan Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Warga mulai memadati lapak pedagang pakaian di tengah jalan raya tersebut untuk membeli pakaian dalam menyambut Lebaran Idul Fitri meski Kota Bandung masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar Pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung tak dapat berbuat banyak ketika ada kerumunan yang berbelanja seperti yang terjadi di Pasar Baru, ITC Kebon Kelapa, serta Jalan Trunojoyo Kota Bandung, dan memasrahkannya terhadap kesadaran masyarakat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa fenomena ini cukup dilematis mengingat roda ekonomi masyarakat juga menjadi pertimbangannya. Maka dari itu, ia sangat berharap masyarakat yang berbelanja di sejumlah pasar dan toko agar menerapkan protokol kesehatan.

"Mereka alasannya ekonomi, sudah tidak punya uang untuk kebutuhan keseharian, itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan, untuk sementara kebijakan dari kita, mereka harus bisa benar-benar menjalankan protokol kesehatan," kata Ema di Bandung, Jumat (22/5).

Dia mengatakan pihaknya memang tidak bertindak secara agresif untuk membubarkan kerumunan. Pasalnya, kata dia, jika terlalu agresif maka itu bisa menyebabkan konflik sosial.

"Di sini saya mohon ada kesadaran semua, tapi kalau tetap ditekan, ini akan ada potensi konflik yang tentunya harus kita hindari, jangan sampai seperti itu, apalagi ini bulan Ramadhan," katanya.

Selain itu, menurutnya Pemkot Bandung melalui Satpol PP dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian sudah menutup sejumlah gerai pakaian yang berada di pasar swalayan. Sehingga pasar swalayan di Kota Bandung hanya menjual kebutuhan pokok.

"Saya tugaskan orang kecamatan dan Disdagin, setiap hari harus piket, karena kalau dia melanggar, tindakan berikutnya adalah yang ditutup gedungnya sendiri," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Baru Bandung nekat kembali membuka lapak di sepanjang bahu Jalan Otista, Kota Bandung, sejak Rabu (20/5).

Ketua perkumpulan pedagang pasar baru Trade Center (P3BTC) Bandung, Wawan Ridwan mengatakan para pedagang di Pasar Baru sudah sangat sabar dan menaati peraturan pemerintah. Namun, kata dia, saat ini kesabaran para pedagang sudah memuncak dan nekat berjualan di pinggir Jalan.

"Saya koordinasi dengan pengelola dan unit PD Pasar, tapi katanya belum ada surat instuksi perpanjangan PSBB dari Wali Kota dan Dirut PD Pasar. Pedagang sudah sabar, saat ini pedagang jualan di pinggir Jalan Otista karena Mall Pasar Barunya tidak dibuka," kata Wawan, Rabu (20/5).

Wawan memohon kepada pemerintah agar memberikan izin kepada para pedagang untuk berjualan selama empat hari, hingga H-1 Lebaran. "Saya sudah memohon agar pedagang bisa membuka selama tiga atau empat hari, nanti setelah lebaran kalau mau ditutup lagi, mangga wae (silakan saja)," katanya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement