Sabtu 23 May 2020 04:07 WIB

'Salam Tempel' di Tengah Pandemi Ala Aplikasi OY!

'Salam tempel' kini tak perlu khawatir tertular corona.

Ilustrasi Idul Fitri
Foto: MGROL100
Ilustrasi Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian masyarakat Indonesia, salah satu momen yang paling ditunggu dan rutin dilakukan saat lebaran adalah tradisi ‘salam tempel’. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), salam tempel berarti salam yang disertai uang (atau amplop berisi uang) dan sebagainya yang diselipkan dalam tangan orang yang disalami.

Salam tempel biasanya diberikan oleh kerabat dekat yang lebih tua dan sudah bekerja kepada kerabat yang lebih muda maupun dari mereka yang lebih muda kepada orang tua sebagai salah satu wujud tanda sayang dan perhatian mereka. 

Namun, di tengah suasana pandemi yang belum terlihat tanda-tanda membaik, sebagian besar masyarakat tidak bisa menemui kerabat dekat di luar kota. Itu karena imbauan tegas dari pemerintah untuk tidak mudik. Penerapan PSBB juga menghalangi kesempatan silaturahmi walau tinggal di kota yang sama. 

Kalaupun bisa bertemu, salam tempel tentu masih berisiko menjadi media penyebaran virus melalui droplet yang ada di amplop. Atau, uang yang ada di dalam amplop tersebut.

Membaca situasi ini, OY! Indonesia, aplikasi pintar untuk solusi finansial dari Indonesia membuat gerakan salam tempel melalui aplikasi OY!. 

Head of Marketing OY! Indonesia Sarah Azzahra Rilyadi mengatakan, salam tempel dapat diberikan melalui transfer antar bank atau top up e-wallet, selain mengurangi potensi penyebaran virus corona. 

Dia menambahkan, salam tempel melalui OY! juga lebih fleksibel dan mudah karena bisa dilakukan di manapun. Artinya, kata dia, walaupun kondisi sedang sulit, masyarakat dapat tetap berbagi kebaikan dengan kerabat dekatnya.

"OY! juga menghadirkan fitur transaksi antar bank dan top up yang bebas biaya admin untuk membuat pengeluaran masyarakat menjadi lebih efisien di masa sulit ini. Dengan adanya fitur-fitur ini, diharapkan silaturahmi tetap terjaga walau sedang berada di tengah pandemi," kata Sarah di Jakarta, Jumat (22/5).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement