REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Khalifa Haftar, panglima perang Libya, beserta milisinya menanam ranjau di area pemukiman saat menarik diri dari selatan ibu kota."Apa yang mereka lakukan mirip dengan kelompok teroris Daesh/ISIS," kata media militer Libya pada Jumat.
Menurut media Operasi Volcano of Rage, beberapa ranjau akan berpotensi meledak saat orang atau kendaraan melintasinya.
Pemerintah Libya yang juga dikenal sebagai Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019.
Pasukan Haftar meluncurkan serangan bertubi-tubi untuk merebut Tripoli dari GNA, hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan Operasi Badai Perdamaian pada 26 Maret untuk melawan serangan-serangan di ibu kota.
Pasca lengser dan wafatnya Muammar Khaddafi pada 2011, pemerintah Libya didirikan di bawah kesepakatan politik yang dipimpin PBB pada 2015.
https://www.aa.com.tr/id/dunia/libya-tuding-pasukan-haftar-tiru-taktik-daesh-isis/1851150